Bab I Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
Sebelum Mengenal Tulisan
Manusia purba tidak mengenal tulisan dalam kebudayaannya.Periode kehidupan ini dikenal dengan zaman pra-aksara.Masa praaksara berlangsung sangat lama jauh melebihi periode kehidupan manusia yang sudah mengenal tulisan.
Terbentuknya Kepulauan Indonesia
Pada masa Paleozoikum (masa kehidupan tertua) keadaan geografi Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang ini.Di kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudra yangsangat luas, meliputi hampir seluruh bumi. Pada fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik.
Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis (orogenesa larami), sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah.Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya.Sebagian di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda.
Mengenal Manusia Purba di Indonesia
Ada beberapa titik lokasi di Indonesia yang menjadi tempat penemuan manusia purba. Diantaranya,
Sangiran
Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran.Situs Sangiran menjadi sangat terkenal berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil Homo erectus secara sporadis dan berkesinambungan.
Trinil, Ngawi, Jawa Timur
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.Peneliti yang mendalami pencarian manusia purba di daerah ini adalah Eugene Dubois.Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan.
Adapun jenis manusia purba di Indonesia yang hidup di masa pra aksara adalah:
- Jenis Meganthropus
- Jenis Pithecanthropus
- Jenis Homo
Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
- Proto Melayu
- Deutero Melayu
- Melanesoid
- Negrito dan Weddid
Corak Hidup Masyarakat Pra-aksara
Pola Hunian
Pola hunian dapat dilihat dari letak geografi situs-situs serta kondisi lingkungannya. Masyarakat pra aksara cenderung akan hidup di dekat dengan sumber air. Hal ini wajar, sebab air adalah hal yang vital bagi kehidupan. Beberapa contoh yang menunjukkan pola hunian seperti itu adalah situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan Solo (Sangiran, Sambungmacan, Trinil, Ngawi, dan Ngandong)
Dari Berburu-Meramu sampai Bercocok Tanam
Masa manusia purba berburu dan meramu itu sering disebut dengan masa food gathering.Mereka hanya mengumpulkan dan menyeleksi makanan.Peralihan Zaman Mesolitikum ke Neolitikum menandakan adanya revolusi kebudayaan dari food gathering menuju food producing atau bercocok tanam.
Sistem Kepercayaan
Nenek moyang bangsa Indonesia mengenal kepercayaan kehidupan setelah mati. Mereka percaya pada kekuatan lain yang maha kuat di luar dirinya. Mereka sudah memahami adanya kehidupan setelah mati. Mereka meyakini bahwa roh seseorang yang telah meninggal akan ada kehidupan di alam lain.
Perkembangan Teknologi
Antara Batu dan Tulang
Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu yang seadanya dan juga dari tulang.Peralatan ini berkembang pada zaman Paleolitikum atau zaman batu tua.Zaman batu tua ini bertepatan dengan zaman Neozoikum terutama pada akhir zaman Tersier dan awal zaman Quartair.Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.
Antara Pantai dan Gua
Zaman batu terus berkembang memasuki zaman batu madya atau batu tengah yang dikenal zaman Mesolitikum.Secara garis besar kebudayaan Mesolitikum ini terbagi menjadi dua kelompok besar yang ditandai lingkungan tempat tinggal, yakni di pantai dan di gua.Adanya kebudayaan manusia yang hidup di daerah pantai dapat diketahui dari kjokken modinger.Adapun yang hidup di gua, dapat diketahui dari Abris sous roche.
Mengenal Api
Bagi manusia purba, proses penemuan api merupakan bentuk inovasi yang sangat penting. Berdasarkan data arkeologi, penemuan api kira-kira terjadi pada 400.000 tahun yang lalu.
Sebuah Revolusi
Perkembangan zaman batu yang dapat dikatakan paling penting dalam kehidupan manusia adalah zaman batu baru atau neolitikum.Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia.Pola hidup foodgathering digantikan dengan pola food producing.Mereka mulai mengenal bercocok tanam dan beternak sebagai proses untuk menghasilkan atau memproduksi bahan makanan. Selain itu, hidup bermasyarakat dengan bergotong royong mulai dikembangkan.
Konsep Ruang pada Hunian (Arsitektur)
Seiring berkembangnya zaman, manusia mulai paham mengenai arsitektur. Menurut Kostof, arsitektur mulai muncul pada saat manusia mampu mengolah lingkungan hidupnya. Mulanya mereka membuat tanda-tanda di alam yang membentang tak terhingga itu untuk membedakan dengan wilayah lainnya.