BAB 7, Pemeranan
Pemeranan merupakan unsur utama dalam seni, pemeranan adalah ilmu dan seni dalam membawakan suatu peran atau tokoh dengan keterampilan dalam melakukan, bertindak, berbuat seolah – olah menjadi karakter watak atau tokoh sesuai kebutuhan pentas secara tepat, logis, estetis, etis dan mempesona.
Unsur pemeranan terdiri dari; ekspresi tubuh, ekspresi wajah, ekspresi suara, ekspresi irama permainan seni peran, penghayatan peran, kostum, dan peralatan pemeran.
Unsur seni peran :
- Cerita atau naskah dibawakan harus mengandung konflik
- Adanya kerjasama yang baik antar pemain dan sutradara dalam membangun atmosfir pertunjukan yang baik.
- menghindari terjadinya miss casting agar tidak terjadi over acting atau under acting
- Berani mencoba dan gagal
- Berwawasan dan mampu bergaul
- Percaya diri dan menyadari potensi diri.
Jenis Teater :
- Teater Tradisional; tidak mempunyai naskah baku/tertulis, pemerannya bersifat spontan tanpa latihan, pertunjukan lebih mengutamakan nilai yang terkandung daripada estetikanya, pentasnya sederhana, pertunjukan dibangun penuh dengan keakraban.
- Teater Modern; mempunyai naskah tertulis dalam bentuk naskah teater panggung, pemerannya direncanakan dengan matang melalui proses latihan, pertunjukan beragam berdasarkan penampilan senimannya, peralatan pentas lebih modern dan lengkap dengan artistik penunjang, pertunjukan dilakukan dengan adanya jarak estetis atau lebur menjadi satu.
- Sinematografi/film; mempunyai naskah tertulis dalam bentuk skenario, pertunjukan direncanakan dengan matang tanpa proses latihan dan bisa diulang sesuai kebutuhan pemeran, pertunjukan lebih beragam tergantung penampilan senimannya, peralatan pentas lebih natural sesuai kebutuhan, pertunjukan dilakukan tidak langsung karena ada jarak dengan prime kamera atau televisi.
Unsur penokohan/perwatakan terdiri dari; protagonis, antagonis, deutragonis, foil, tetragonis, confident, raisonneur, dan utility.
Tekknik dasar pemeranan terdiri dari; olah tubuh, olah suara, dan rasa atau sukma, olah ruang.
Kreativitias pemeranan dalam teater dilakukan dengan langkah – langkah; memilih dan menentukan naskah, membaca naskah, pembagian tokoh, menganalisis peran atau tokoh, mengahapal naskah, mengamati watak tokoh, mengeksplorasi pemeranan dengan dialog dan teknik pemeranan melalui latihan individu/kelompok, menyeleksi watak tokoh, menyusun watak tokoh, menggabungkan watak tokoh dengan unsur pemeranan, membentuk pemeranan, menampilkan pemeranan dengan lisan dan tulisan, memaknai pemeranan.