close

Bab 6 Konflik-konflik di Berbagai Belahan Dunia

1. Konflik di Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur

– Konflik-konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia terjadi akibat persinggungan antara berbagai kepentingan. Masalah politik, ekonomi, dan agama sering kali dijadikan sebagai sumber terjadinya konflik. Di samping pihak penguasa yang ingin memaksakan kehendaknya untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya.

Sebagai akibatnya, penduduk sipil yang tidak memahami duduk permasalahannya menjadi korban keganasan perang. Bahaya kelaparan dan masa depan yang suram karena negara tidak mampu melindungi rakyatnya. Bahkan, di antara mereka yang harus mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya tanpa tujuan yang pasti. Mereka hanya sekedar untuk bertahan hidup.


Konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia akan berakhir, jika pihak-pihak yang bersengketa mau meninggalkan egonya dan mencari solusi untuk dapat melindungi dan memikirkan kesejahteraan rakyatnya.

2. Konflik Eropa, Afrika, dan Amerika Latin

  • Konflik Bosnia teradi karena dipicu adanya keinginan dari Slobodan Milosevic untuk mendirikan ‘Serbia Raya’ , yaitu sebuah negara yang penduduknya hanya dari etnis Serbia. Orang-orang Serbia kemudian melakukan serangan dan pembantaian terhadap orang-orang dari etnis Bosnia dan Kroasia. Konflik ini dapat diredam oleh pasukan keamanan PBB yang melakukan operasi gabungan militer melumpuhkan pasukan Serbia
  • Kehidupan ekonomi yang ambruk, korupsi, dan pemerintahan rezim Mobutu yang kejam dan buruk telah menimbulkan kekecewaan dan pemberontakan rakyat. Perang terjadi antara pihak rakyat dan pihak pemerintah, yang dalam hal ini pasukan Mobutu. Sementara konflik yang terjadi di Sudah disebabkan karena rasa ketidak adilan dari masyarakat Sudan Selatan kepada pemerintah pusat. Konflik Somalia lebih dipicu karena persoalan keragaman etnis yang tidak diimbangi dengan persatuan dan keharmonisan rakyatnya. Konflik di Afrika Tengah terjadi karena merebaknya isu KKN serta adanya ekspolitasi tambang Berlian oleh presiden mereka sendiri yaitu Bozize. Konflik-konflik ini juga melibatkan masyarakat sipil yang tidak berdosa seperti anak-anak, ibu-ibu, orang-orang tua, dan masyarakat lainnya yang bahkan tidak mengerti samasekali mengapa terjadinya perang. Penembakan, pengeboman, penyeranga, pembantaian di mana-mana telah menimbulkan kengerian dan trauma yang mendalam pada masyarakat. Hal ini diperparah lagi oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil dan bertambah buruk. Kelaparan dan kematian terjadi di manamana.
  • Konflik Columbia diawali oleh adanya emosntrasi para petani local akibat buruknya kondisi pertanian dan pekerja di ladang-ladang tuan tanah. Mereka kemudia mengusung faham sosialis-komunis. Pemerintahan Columbia melakukan penyerangan ke markas milier petani si Columbia Selatan. Kaum petani yang tergabung di dalam FARC kemudia berjuang mendirikan pemerintahan komunis di Columbia. Ketegangan ini terus berlangsung. Konflik di Peru dipicu oleh adanya pembangunan yang tidak merata, kemiskinan, dan lebarnya kesenjangan sosial di kalangan masyarakat. Rakyat yang merasa tidak puas terhadap pemerintah,melakukan pemberontakan menuntut keadilan. Pihak pemberontak ini juga mengusung faham kumunis dna melakukan terror dan penyerangan terhadap para tuan tanah. Perbedaan kelas yang mencolok akibat kapitalisme dan liberalism di Venezuela memicu lahirnya Revolusi Bolivarian oleh Presiden Hugo Chaves. Presiden Hugo ingin mendasarkan negara pada faham sosialis. Dukunga Venezuela terhadap FARC menimbulkan protes Columbia. Campur tangan Amerika Serikat terhadap di antara kedua negara ini telah menimbulkan suhu panas konflik semakin tinggi.
Back to top button

Hemzz, kamu pakai adBlocker yaa 😥?

Dengan adanya iklan, kamu mendukung kami untuk terus mengembangkan situs ini menjadi lebih baik lagi. Silakan nonaktifkan... Makasih ya 😁✌🏼