Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Bab 5 Kurikulum Merdeka
Berikut ini adalah Rangkuman Materi PAI Kelas 7 tentang Bab 5 Damaskus: Pusat Peradaban Timur Islam (661-750M). Kami banyak membagikan rangkuman materi mata pelajaran dari kelas 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 11, dan 12. Kami juga akan terus memperbaharui ringkasan untuk Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Silakan lihat Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Lengkap, untuk melihat semua materi yang telah kami rangkum.
Bab 5 Damaskus: Pusat Peradaban Timur Islam (661-750M)
[wptb id=28942]Sejarah berdirinya Bani Umayyah di Damaskus
Dinasti Umayyah adalah dinasti Islam didirikan pada 661 Masehi hingga 750 Masehi. Ini adalah kekhalifahan pertama setelah era Khulafaur Rasyidin dalam sejarah Islam. Dinasti ini dinamai dari khalifah pertamanya, Umayyah bin Abd asy-Syams atau Muawiyah bin Abu Sufyan. Terbagi dalam dua periode utama: 660-750 M di Damaskus dan 756-1031 M di Cordoba, Spanyol.
Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah
Pemerintahan Khulafaur Rasyidin mengalami krisis setelah puncak kejayaan di bawah Utsman bin Affan dan kemunduran di bawah Ali bin Abi Thalib. Dinasti Umayyah bermula dari perang saudara, Perang Shiffin, antara Muawiyah dan Ali bin Abi Thalib setelah kematian Utsman. Muawiyah memenangkan perang ini dan mendirikan dinasti dengan dukungan kuat dari rakyat Syria dan keluarga Bani Umayyah. Kemampuan administratif dan diplomasi Muawiyah juga berperan.
Masa Kejayaan Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah berperan dalam ekspansi Islam, pembangunan, dan ilmu pengetahuan. Empat khalifah menonjol:
Muawiyah bin Abu Sufyan (661-680 M):
- Memindahkan ibu kota dari Kufah ke Damaskus.
- Mengganti sistem kekhalifahan menjadi kerajaan berdasarkan garis keturunan.
- Membangun dinas pos dan mengubah kepemilikan harta.
Abdul Malik bin Marwan (684-705 M):
- Mencetak mata uang Arab sendiri.
- Mendirikan pabrik kapal dan Mahkamah Khusus.
- Memperbaiki sistem kerja dinas pos.
Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M):
- Peduli pada yatim, orang tua sendiri, musafir, penyandang disabilitas, ulama, dan fakir miskin.
- Membangun pabrik, gedung pemerintahan, rumah sakit, dan panti asuhan.
- Memilih pegawai pemerintahan dengan ketat.
Umar bin Abdul Aziz (717-720 M):
- Mengembalikan harta yang dikuasai negara kepada pemiliknya.
- Menyebarkan Islam melalui diplomasi.
- Menerapkan hukuman dengan adil.
- Mengurangi kemiskinan dengan cepat.
Kemajuan Peradaban Islam pada Masa Bani Umayyah di Damaskus
Kekhalifahan Bani Umayyah di Damaskus (661-750 M) telah mencapai berbagai kemajuan dalam berbagai bidang:
Bidang Militer dan Kekuasaan
- Ekspansi wilayah yang mencakup Asia, Afrika, dan Eropa.
- Menguasai wilayah Spanyol, Afrika Utara, Jazirah Arab, Suriah, Palestina, Iran, dan sebagian India serta Perancis.
Bidang Politik dan Pemerintahan
- Tata pemerintahan yang ditingkatkan untuk wilayah yang semakin kompleks.
- Khalifah didampingi oleh majelis penasihat dan lima sekretaris.
- Khalifah Muawiyah mendirikan dinas pos, mencetak mata uang, dan mengembangkan jabatan hakim.
- Khalifah Abdul Malik bin Marwan menciptakan mata uang dinar dari emas dan menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi.
Bidang Sosial dan Budaya
- Hubungan antarbangsa membawa akulturasi seni dan ilmu pengetahuan.
- Kemajuan dalam seni bangunan terlihat di Dome of the Rock dan bangunan Masjid Damaskus dan Masjid Agung Kordoba.
- Penggunaan khat Arab sebagai motif ukiran.
- Perkembangan sastra dengan tokoh-tokoh seperti Umar bin Abi Rabiah dan Tuwais.
Bidang Ilmu Pengetahuan
- Pengembangan bahasa Arab.
- Pusat kegiatan ilmu berkembang.
- Ilmu qira’at (seni baca Al Quran), tafsir, hadis, fikih, nahwu, jughrafi, dan tarikh berkembang.
- Upaya menerjemahkan buku-buku pengetahuan ke dalam bahasa Arab.
- Pendirian lembaga pendidikan untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan.
Memetik nilai Islami dalam Sejarah Bani Umayyah di Damaskus
Hikmah yang Dapat Dipetik dari Bani Umayyah di Damaskus
Dari kekhalifahan Bani Umayyah di Damaskus, kita bisa mengambil pelajaran berharga:
- Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan: Melalui tindakan yang mengikuti ajaran agama, mereka memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
- Semangat Menuntut Ilmu: Mereka menunjukkan semangat tinggi dalam mengejar ilmu dan pengetahuan.
- Pengembangan Budaya Islam: Bani Umayyah menerapkan budaya yang sesuai dengan ajaran Islam, menghasilkan kemajuan di berbagai bidang.
- Persatuan dan Kesatuan: Mereka memperkuat persatuan dan kesatuan tanpa memandang perbedaan warna kulit, negara, suku, dan bangsa.
- Semangat Membela Agama dan Bangsa: Kekhalifahan ini memiliki semangat kuat untuk membela agama, bangsa, dan negara.
- Tanggung Jawab dalam Tugas: Bani Umayyah menunjukkan tanggung jawab tinggi dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan.
- Kepemimpinan yang Dicintai: Pemimpin mereka menjadi teladan, dicintai oleh rakyat karena kepemimpinan yang baik.
- Cinta Tanah Air dan Pembangunan Bangsa: Semangat cinta tanah air dan usaha membangun bangsa tercermin dalam upaya pembangunan infrastruktur dan pendidikan.
Hikmah-hikmah ini menunjukkan bahwa pemerintahan yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam mampu menciptakan lingkungan yang produktif, harmonis, dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan.