4 Pilihan Investasi Terbaik Saat Resesi, Apa Pilihanmu?
Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, seperti masa resesi, para investor dan pegiat dunia investasi harus cermat dalam memilih instrumen yang tepat. Pasalnya, resesi dapat mempengaruhi berbagai sektor ekonomi dan menyebabkan fluktuasi pasar yang tak terduga. Namun, bukan berarti tidak ada peluang untuk meraih keuntungan. Bahkan, dengan strategi investasi yang tepat, resesi bisa menjadi momen bagi para investor untuk memaksimalkan keuntungan mereka.
Seperti dilaporkan oleh Kompas, Indonesia kini telah resmi memasuki masa resesi setelah dua kali berturut-turut mengalami penyusutan kinerja ekonomi. Hal ini wajar menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai masa depan portofolio mereka. Meskipun investasi seperti saham mengalami gejolak, masih ada instrumen investasi yang dapat dimanfaatkan dengan baik. Jika dilakukan dengan benar, investasi di masa resesi dapat memberikan hasil yang positif.
Berikut adalah empat pilihan investasi yang dianggap efektif dan stabil selama masa resesi, yang dapat menjadi pertimbangan bagi para investor:
Investasi Saham di Sektor-Sektor Inti
Meskipun pasar saham sering kali menjadi sangat fluktuatif selama resesi, ada sektor-sektor tertentu yang justru cenderung tetap stabil dan berkembang. Sektor inti seperti kesehatan, utilitas, serta barang konsumen (FMCG) biasanya tetap menjadi kebutuhan utama masyarakat, terlepas dari kondisi ekonomi. Orang tetap akan menghabiskan uang untuk kebutuhan dasar seperti perawatan kesehatan, listrik, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Dalam situasi seperti ini, saham-saham dari perusahaan yang bergerak di sektor-sektor tersebut biasanya berkinerja baik dan stabil. Melansir dari Smart Asset, sektor-sektor inti ini terus menawarkan keuntungan bagi para investor, bahkan ketika ekonomi sedang dalam kondisi sulit.
Fokus Pada Saham Dividen
Dividen saham juga menjadi pilihan investasi yang sangat menarik selama resesi. Saham dividen memungkinkan investor untuk tetap mendapatkan pendapatan pasif, bahkan ketika pasar sedang lesu. Ketika memilih saham dividen, para investor disarankan untuk fokus pada perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah serta neraca keuangan yang kuat.
Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang telah secara konsisten menaikkan dividen mereka, yang dikenal sebagai dividend aristocrats. Ini adalah perusahaan yang telah mempertahankan performa keuangan yang baik dan terus memberikan keuntungan bagi para pemegang sahamnya melalui dividen, meskipun dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Reksa Dana Dari Sektor Usaha yang Kuat
Bagi investor yang ingin menghindari risiko tinggi dari investasi saham individu, reksa dana bisa menjadi solusi yang lebih aman. Reksa dana, terutama yang berasal dari sektor usaha yang kuat, menawarkan eksposur ke berbagai jenis sekuritas tanpa harus terlalu bergantung pada performa satu perusahaan saja. Reksa dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) atau dana indeks berbiaya rendah juga menjadi pilihan populer selama masa resesi.
Menurut laporan dari Nerd Wallet, reksa dana memberikan diversifikasi portofolio yang lebih baik. Jika satu perusahaan dalam reksa dana tersebut berkinerja buruk, performa perusahaan lain dalam sektor yang kuat dapat menutupi kerugian tersebut. Dengan demikian, risiko kerugian yang diterima investor dapat diminimalkan.
Investasi Dalam Emas
Selama resesi, emas sering kali dianggap sebagai salah satu aset safe haven yang paling aman. Harga emas biasanya meningkat ketika pasar saham mengalami penurunan, karena investor cenderung mengalihkan dananya dari saham yang berisiko ke emas yang lebih stabil.
Menurut The Balance, harga emas naik seiring memburuknya kondisi ekonomi, karena investor mencari perlindungan dari fluktuasi pasar. Hal ini membuat emas menjadi salah satu pilihan investasi yang relatif aman selama masa-masa sulit, terutama ketika saham dianggap tidak menguntungkan.
Kesimpulan: Pilihan Investasi Terbaik Saat Resesi
Meskipun tidak ada investasi yang sepenuhnya bebas risiko selama resesi, keempat instrumen di atas menawarkan potensi keuntungan yang lebih stabil. Pemilihan instrumen investasi harus disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing investor. Apakah kamu akan memilih saham dari sektor inti, fokus pada saham dividen, reksa dana, atau emas?
Yang terpenting, lakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan, serta pastikan kamu memahami risiko yang terlibat dalam setiap instrumen. Dengan strategi yang tepat, resesi bisa menjadi peluang untuk meraih keuntungan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Jadi, bagaimana strategi investasimu untuk menghadapi resesi kali ini?