Bab 1 Antara Kolonialisme dan Imperialisme
Saat ini, Dapat dirasakan bahwa kemandirian dan kekuatan ekonomi Indonesia masih lemah.Hal ini karena pengaruh kekuatan asing dan hutang luar negeri yang tidak sedikit. Begitu juga kalau mencermati perkembangan budaya dan gaya hidup sebagian generasi mudakita justru lebih bangga dan menyenangi budaya dari Barat.
Kalau kita renungkan berbagai masalah tersebut berakar dari berkembangnya kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia sejak abad ke-17.Nah, mulai saat itu kita tidak memiliki kemandirian dan kedaulatan baik secara ekonomi, politik maupun budaya. Maka di bab ini akan dibahas mengenai sejarah Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
A.Melacak Perburuan “Mutiara dari Timur”
Perlu disadari bahwa Nusantara merupakan kepulauan yang sangat kaya dan indah.Bagaikan “mutiara dari timur”, Nusantara atau Kepulauan Indonesia memiliki flora dan fauna yang sangat berwarna-warni, hasil dan persediaan tambang ada di mana-mana, begitu juga hasil pertanian dan perkebunan melimpah dengan hasil rempah-rempah.
1.Memahami Motivasi, Nafsu, dan Kejayaan Barat
Di dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra.Aktivitas penjelajahan samudra ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk survive, memenuhi kepuasan dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik.
2.Menganalisis Petualangan, Penjelajahan dan Penemuan Dunia Baru
Salah satu faktor yang membuat bangsa Barat menjelajah adalah takluknya Konstantinopel ke tangan islam. Sebab, hal ini menjadikan harga rempah-rempah melambung tinggi.Karena itulah mereka berkelana mencari rempah-rempah.Seiring berjalannya waktu, tujuan mereka tidak hanya untuk rempah-rempah, tetapi ada tujuan yang lebih luas. Tujuannya antara lain:
- Gold. (Kekayaan)
- Glory. (Kekuasaan)
- Gospel. (Menyebarkan Agama)
Adapun Bangsa-bangsa yang pernah menjelajah Nusantara adalah:
- Spanyol .
- Portugis.
- Belanda.
- Inggris.
B.Menganalisis Kemaharajaan VOC
1.Lahirnya VOC
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan “Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur”.VOC secara resmi didirikan di Amsterdam pada 20 Maret 1602.
2.VOC Semakin Merajalela
Cara-cara VOC untuk mengeksploitasi Indonesia adalah dengan:
- Merebut pasaran produksi pertanian, biasanya dengan memaksakan monopoli, seperti monopoli rempah-rempah di Maluku.
- Tidak ikut aktif secara langsung dalam kegiatan produksi hasil pertanian. Cara memproduksi hasil pertanian dibiarkan berada di tangan kaumPribumi, tetapi yang penting VOC dapat memperoleh hasil-hasilpertanian itu dengan mudah, sekalipun harus dengan paksaan.
- VOC sementara cukup menduduki tempat-tempat yang strategis.
- VOC melakukan campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara, terutama menyangkut usaha pengumpulan hasil bumi dan pelaksanaan monopoli. Dalam kaitan ini VOC memiliki daya tawaryang kuat, sehingga dapat menentukan harga.
- Lembaga-lembaga pemerintahan tradisional/kerajaan masih tetapdipertahankan dengan harapan bisa dipengaruhi/dapat diperalat,kalau tidak mau baru diperangi.
3.Bubarnya VOC
VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799.VOC dibubarkan karena mengalami berbagai problem yak tak kunjung terselasaikan.
C.Mengevaluasi Penjajahan Pemerintah Hindia Belanda
1.Masa Pemerintahan Republik Bataaf
Masa Pemerintahan Republik Bataaf adalah masa pemerintahan dimana Belanda dikuasai Prancis. Pemerintahan ini berlaku sejak 1795-1806 M. Adapun yang menjadi Gubernur Jendral yang memimpin Nusantara adalah: William Daendels dan Jansenn.
2.Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia (1811-1816)
Tanggal 18 September 1811 adalah tanggal dimulainya kekuasaan Inggris di Hindia.Gubernur Jenderal Lord Minto secara resmi mengangkat Raffles sebagai penguasanya.Pusat pemerintahan Inggris berkedudukan di Batavia.
3.Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda
Tahun 1816 Raffles mengakhiri pemerintahannya di Hindia.Pemerintah Inggris sebenarnya telah menunjuk John Fendall untuk menggantikan Raffles.Tetapi pada tahun 1814 sudah diadakan Konvensi London.Salah satu isi Konvensi London adalah Inggris harus mengembalikan tanah jajahan di Hindia kepada Belanda.Dengan demikian pada tahun 1816 Kepulauan Nusantara kembali dikuasai oleh Belanda.Sejak itu dimulailah Pemerintahan Kolonial Belanda.
Adapun kebijakan yang digunakan Belanda dalam menjalankan penjajahannya adalah:
- Jalan tengah bersama Komisaris Jenderal
- Sistem tanam paksa.
- Sistem usaha swasta.
- Penyebaran agama Kristen.