close

Bab 3 Peran Aktif Bangsa Indonesia pada masa Perang Dingin

A. Rangkuman Kegiatan Pembelajaran Pertama: Peran Indonesia pada penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung Tahun 1955 pada masa perang dingin

1. Perang Dingin adalah periode yang berlangsung dari setelah Perang Dunia II hingga runtuhnya Uni Sovyet yang ditandai dengan perseteruan antara kelompok Blok Barat (negara-negara kapitalis dipimpin oleh Amerika Serikat) dan Blok Timur (negara komunis Dipimpin oleh Uni Sovyet). Dua negara besar, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet yang memiliki perbedaan paham atau ideologi berkeinginan untuk berkuasa.
2. Konferensi Asia Afrika merupakan sebuah konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara-negara dari Asia dan Afrika. Konferensi ini diadakan pada tanggal 18-24 April 1955 dan sering disebut Konferensi Bandung karena diselenggarakan di Gedung Merdeka, Bandung.
3. Konferensi Asia Afrika merupakan gagasan yang diajukan dalam Konferensi Kolombo, yang dihadiri oleh Indonesia, India, Birma, Pakistan dan Srilangka pada bulan April 1954. Selanjutnya usul tersebut di tindak lanjuti dalam Konferensi Bogor yang diadakan akhir bulan Desember 1954 dan bertujuan untuk mempererat solidaritas negara-negara di Asia dan Afrika serta melawan kolonialisme barat4. Pada bulan April 1955 Konferensi Asia Afrika diselenggarakan yang dihadiri oleh 29 negara yang menghasilkan suatu keputusan yang dikenal dengan “Dasasila Bandung”. Konferensi Asia Afrika sebagai momentum histroris yang sangat penting dalam sejarah dunia karena mempunyai dampak yang tak ternilai terhadap gerak perjuangan dalam usaha membebaskan diri dari kaum imperialis.
5. Semangat Bandung menaikkan citra di dunia Internasional khususnya bagi bangsa Afrika.
6. Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada tahun 1961.

B. Peran Indonesia pada Gerakan Non Blok dalam masa perang dingin

1. Gerakan Non Blok (GNB) didirikan dilatarbelakangi oleh munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling memperebutkan pengaruh di dunia dan adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-negara berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan dunia.
2. Gerakan Non-Blok itu sendiri lahir dari pertemuan puncak Asia-Afrika pada konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak memihak blok tertentu telah menyatakan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi Ideologi Barat – Timur. dan Kwame Nkrumah dari Ghana
3. Tujuan utama dari GNB ialah menciptakan perdamaian dunia diantara Blok Barat dan Blok Timur serta meredakan ketegangan dunia bagi negara baru merdeka dan berkembang.
4. Berdirinya Gerakan Non Blok (Non Aligned Movement) diprakarsai oleh para pemimpin negara dari Indonesia (Presiden Soekarno), Republik Persatuan Arab–Mesir (Presiden Gamal Abdul Nasser), India (Perdana Menteri Pandith Jawaharlal Nehru), Yugoslavia (Presiden Joseph Broz Tito), dan Ghana (Presiden Kwame Nkrumah).
5. Peran Indonesia pada Gerakan Non Blok adalah sebagai pendiri dan pernah Tuan Rumah penyelenggaraan KTT Geraan Non Blok ke X.

6. GNB mencari perdamaian yang berkelanjutan melalui pemerintah global dan mewujudkan adanya rasa optimisme bahwa GNB dapat memainkan peran yang sangat penting dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas.
7. Kerjasama antara anggota-anggota GNB dapat memiliki dampak positif pada situasi ekonomi dunia. Dengan menciptakan tata hubungan ekonomi Internasional yang masih seimbang, dan memperluas partisipasi negara-negara berkembang dalam proses pengambilan keputusan mengenai masalah-masalah ekonomi dunia.

C. Peran Indonesia dalam misi perdamaian pengiriman Kontingen Garuda pada Masa Perang Dingin

1. Indonesia terlibat dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea IV, salah satu tujuan negara yakni menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
2. Indonesia diberi kepercayaan oleh PBB untuk mengirim personel keamanan terbaiknya dalam menjalankan Misi Pemerliharaan Perdamaian. Pasukan tentara, kepolisian, dan sipil Indonesia dikenal dengan nama Kontingen Garuda.
3. Pada masa perang dingin, Indonesia telah berperan aktif mengirimkan Kontingen Garuda ke negara negara yang berkonflik.4. Sejak misi pertamanya tahun 1957, Kontingen garuda sampai sekarang masih aktif dalam melakukan

D. Peran Indonesia dalam ASEAN pada Masa Perang Dingin

1. Perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan akan dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan.
2. ASEAN didirkan untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera.
3. Pada masa perang dingin Indonesia telah berperan sebagai salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN, dan juga dipercaya untuk menyelenggarakan KTT ASEAN pertama di Bali.
4. Keberadaan ASEAN ternyata sejalan dengan sikap politik Indonesia yang mengacu politik bebas-aktif.
5. Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara ini terlihat saat Indonesia membantu mewujudkan perdamaian konflik di Kamboja dan Vietnam

Back to top button

Pemblokir Iklan Terdeteksi

Silakan untuk Menonaktifkan Adblocker ya, agar bisa mengakses semua layanan ini secara gratis!