close
Materi BiologiMateri Kelas 10

Rangkuman Biologi Kelas 10 Bab 5 Kurikulum Merdeka

Berikut ini adalah Rangkuman Materi Biologi Kelas 10 tentang Keanekaragaman Hayati. Kami banyak membagikan rangkuman materi mata pelajaran dari kelas 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 11, dan 12. Kami juga akan terus memperbaharui ringkasan untuk Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Silakan lihat Rangkuman Materi Biologi Kelas 10 Lengkap, untuk melihat semua materi yang telah kami rangkum.

Bab 5 Keanekaragaman Hayati

Dapatkan update rangkuman materi sekolah gratis dari Kampusimpian.com. Dengan bergabung di Grup Telegram “Rangkuman Materi Sekolah”, caranya klik link https://t.me/rangkumandansoal

Mengenal Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati adalah variasi yang terjadi dalam makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dapat diamati. Ini meliputi variasi dalam ekosistem, spesies, dan gen di suatu wilayah. Dalam hal ini, keberagaman dapat berkaitan dengan perbedaan bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan sifat-sifat makhluk hidup.

Keanekaragaman hayati sering juga disebut biodiversitas. Keanekaragaman hayati di ekosistem darat umumnya lebih tinggi daripada di ekosistem kutub, karena dipengaruhi oleh perbedaan iklim dan cuaca.

Manfaat Keanekaragaman Hayati

  1. Penyeimbang Ekosistem: Setiap spesies dalam ekosistem memiliki peran pentingnya sendiri untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
  2. Sumber Pengetahuan dan Teknologi: Penelitian pada ekosistem yang kaya keanekaragaman hayati memberikan wawasan baru dan berpotensi menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru.
  3. Pengaruh pada Kualitas Air: Keanekaragaman hayati membantu proses penyerapan air oleh tanaman, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualitas air.
  4. Bahan Bangunan dan Sumber Mata Pencaharian: Berbagai jenis tumbuhan seperti kayu, bambu, dan rotan dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Selain itu, keberagaman hayati juga menciptakan peluang mata pencaharian.
  5. Bahan Baku Obat-obatan: Spesies tumbuhan memiliki potensi untuk menghasilkan bahan obat-obatan berdasarkan senyawa yang ada dalam tubuh mereka.
  6. Sumber Bahan Pangan: Keanekaragaman tumbuhan, ternak, dan spesies laut memberikan beragam sumber bahan pangan yang diperlukan manusia.
  7. Bahan Tekstil: Berbagai bahan seperti kapas, sutra, kulit, serat hewan, dan serat kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan tekstil.

Tingkatan Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati memiliki tiga tingkatan utama, yaitu tingkat gen, tingkat individu atau spesies, serta tingkat ekosistem. Perbedaan antara tingkatan-tingkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik:
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi akibat variasi dalam susunan gen suatu individu. Gen-gennya memengaruhi ciri dan sifat individu tersebut. Misalnya, variasi dalam tipe rambut manusia seperti keriting, lurus, dan ikal adalah contoh keanekaragaman tingkat genetik.

Contoh:

  • Pada bunga mawar, meskipun berasal dari spesies yang sama (Rosa hybrid), variasi warna mahkota bunga terjadi karena perbedaan dalam susunan gen.

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Individu/Spesies:
Tingkatan ini mencerminkan variasi jumlah dan jenis organisme. Keanekaragaman ini dihasilkan dari perbedaan kandungan genetik dan interaksi dengan habitat masing-masing spesies.

Contoh:

  • Lalat buah (Drosophila melanogaster) memiliki variasi warna mata seperti merah dan putih, menunjukkan keanekaragaman pada tingkat individu.
  • Perbedaan rasa buah mangga juga termasuk keanekaragaman pada tingkat spesies.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem:
Tingkatan ini melibatkan interaksi antara berbagai spesies dalam suatu lingkungan tertentu. Ekosistem yang berbeda memiliki keanekaragaman hayati yang khas.

Contoh:

  • Hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan berbagai spesies tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang berinteraksi.

Tingkatan-tingkatan ini menunjukkan bagaimana keanekaragaman hayati muncul dari variasi genetik hingga pengaruh lingkungan. Semua tingkatan ini berkontribusi terhadap keragaman makhluk hidup di bumi dan memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem dan kelangsungan kehidupan.

Keanekaragaman Hayati Indonesia

Indonesia terletak di daerah tropis, sehingga mengalami curah hujan yang tinggi. Ini menghasilkan keanekaragaman hayati yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah subtropis dan kutub. Keberagaman ini terlihat dari berbagai ekosistem di Indonesia.

Menurut buku “Melestarikan Indonesia” karya Jatna Supriatna (2008), Indonesia dikenal sebagai negara dengan “mega diversitas” hayati dan menjadi “mega pusat” keanekaragaman hayati dunia. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati sebanding dengan Brazil yang lebih luas.

Keanekaragaman hayati Indonesia mencakup sekitar 6.000 spesies tumbuhan, 1.000 spesies hewan, dan 100 spesies jasad renik yang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.

Indonesia memiliki keunikan dalam keanekaragaman hayatinya. Selain memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi, Indonesia juga memiliki tipe areal seperti Indomalaya, Oriental, Australia, dan peralihan. Di samping itu, Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan langka serta endemik.

Flora di Indonesia termasuk dalam geografi tumbuhan Indo-Malaya yang mencakup India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Hutan di daerah ini memiliki banyak spesies tumbuhan, terutama dari keluarga Dipterocarpaceae.

Hutan di Indonesia adalah hutan hujan tropis dengan kanopi rapat dan tumbuhan liana. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian, mangga, dan sukun tersebar di beberapa pulau.

Fauna di Indonesia terbagi antara tipe Oriental (di Barat Indonesia) dan Australia (di Timur Indonesia) serta daerah peralihan. Hewan di bagian Barat Indonesia memiliki mamalia besar, berbagai jenis kera, dan burung dengan kicauan menarik. Di Timur Indonesia, mamalia lebih kecil, banyak hewan berkantung, dan burung memiliki variasi warna.

Di daerah peralihan seperti sekitar garis Wallace, terdapat spesies hewan seperti tarsius, maleo, anoa, dan babi rusa.

Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati Indonesia

  1. Bidang Ekologi: Keanekaragaman hayati berfungsi sebagai “paru-paru dunia” dengan menyediakan oksigen yang esensial bagi semua makhluk hidup. Selain itu, keanekaragaman hayati juga membantu menjaga kestabilan iklim.
  2. Bidang Pangan dan Sandang: Flora dan fauna menjadi sumber kebutuhan manusia akan makanan dan pakaian. Protein hewani diperoleh dari hewan di darat dan air, sementara tumbuhan menyediakan bahan utama untuk pembuatan pakaian.
  3. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Ilmuwan banyak melakukan penelitian terhadap flora dan fauna, yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keanekaragaman hayati menjadi sumber pengetahuan yang berlimpah.
  4. Bidang Farmasi: Keanekaragaman hayati memiliki potensi besar dalam produksi obat-obatan. Penggunaan tumbuhan dan hewan sebagai bahan dasar obat telah ada sejak lama, dan berkontribusi pada bidang farmasi.

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

  1. Bercocok Tanam Dengan Bijak: Bercocok tanam yang bijak dapat meningkatkan hasil panen. Penggunaan musuh alami untuk mengendalikan hama tanaman mengurangi penggunaan pestisida berbahaya. Rotasi tanaman juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem.
  2. Menggunakan Produk Dalam Negeri: Menggunakan produk lokal mengurangi dampak impor yang mungkin berbahaya. Ini juga mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
  3. Menjaga Flora Dan Fauna Langka: Mencegah perburuan liar dan merusak habitat hutan membantu menjaga flora dan fauna langka serta menjaga keseimbangan ekosistem.
  4. Menjaga Kelestarian Hutan: Hutan memiliki peran penting, seperti menyediakan oksigen, menyerap karbondioksida, dan mencegah banjir. Upaya meliputi menanam pohon, tidak membakar hutan, menghindari penebangan liar, dan melaporkan praktik illegal logging.
  5. Melakukan AMDAL: Sebelum membangun, melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan membantu menghindari kerusakan lingkungan dan mencari solusi untuk dampak yang mungkin terjadi.
  6. Reboisasi: Reboisasi diperlukan untuk mengatasi kerusakan hutan dan menjaga fungsi ekosistem, seperti pencegahan banjir dan erosi.

Keanekaragaman Hayati Dunia

Persebaran flora di dunia dapat dilihat melalui pembentukan berbagai bioma yang ada. Bioma adalah wilayah dengan karakteristik lingkungan dan makhluk hidup yang serupa. Faktor-faktor seperti iklim, suhu udara, dan curah hujan mempengaruhi perbedaan bioma. Contohnya, padang gurun memiliki suhu tinggi dan curah hujan rendah, sehingga hanya tumbuhan kaktus yang cocok tumbuh di sana.

Terdapat sembilan tipe bioma di dunia, termasuk tundra, taiga, hutan hujan temperata, hutan gugur, padang rumput (stepa), semak belukar (chaparral), hutan hujan tropis, sabana, dan gurun. Dalam artikel ini, lima dari sembilan bioma tersebut dijelaskan.

  1. Tundra: Terletak di wilayah kutub utara seperti Siberia dan Kanada. Wilayah ini ditutupi salju dan memiliki lapisan tanah yang membeku (permafrost). Tumbuhan dominan adalah lumut dan tumbuhan berbunga kecil yang beradaptasi pada kondisi dingin.
  2. Taiga: Terletak di tengah-tengah bioma tundra dan hutan temperata. Contohnya di wilayah Skandinavia dan Siberia. Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun jarum (konifer), seperti pinus dan cemara.
  3. Gurun: Ditemukan di wilayah seperti Gurun Sahara dan Gurun Gobi. Wilayah ini memiliki curah hujan rendah dan tandus. Tumbuhan yang tumbuh biasanya beradaptasi untuk menghemat air, seperti kaktus dan tumbuhan semusim.
  4. Padang Rumput (Stepa): Tersebar di wilayah seperti Asia Tengah dan Amerika Utara. Tumbuhan yang tumbuh utamanya adalah rerumputan yang cocok dengan curah hujan yang rendah.
  5. Sabana: Terdapat di Afrika bagian tengah dan selatan, serta beberapa wilayah lainnya. Bioma ini memiliki rerumputan serta semak dan pohon-pohon seperti eukaliptus dan akasia.

Persebaran Fauna di Dunia

  1. Wilayah Ethiopian: Meliputi selatan Gurun Sahara, Madagaskar, dan selatan Saudi Arabia. Fauna khas termasuk badak Afrika, gajah Afrika, gorila, baboon, simpanse, dan jerapah.
  2. Wilayah Paleartik: Merupakan sebagian besar Eropa, Rusia, wilayah dekat Kutub Utara, Pegunungan Himalaya, Inggris, Jepang, dan Afrika paling utara. Contoh fauna di sini adalah panda, unta, kucing kutub, rusa kutub, dan beruang kutub.
  3. Wilayah Oriental: Tersebar di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, serta Indonesia bagian barat. Fauna khasnya termasuk gibbon, orangutan, rusak, banteng, badak, dan harimau.
  4. Wilayah Neartik: Meliputi Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Contoh hewan di sini adalah ayam kalkun, tikus berkantung, bison, muskox, caribau, dan domba gunung.
  5. Wilayah Neotropikal: Tersebar di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Fauna endemik meliputi piranha, belut listrik, lama, tapir, dan kera hidung merah.
  6. Wilayah Australian: Meliputi Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau di sekitarnya. Contoh hewan di sini adalah kanguru, kiwi, koala, burung cenderawasih, dan burung kasuari.
  7. Wilayah Oceanik: Fauna yang tersebar di kawasan kepulauan di Samudera Pasifik, mirip dengan Australian.
  8. Wilayah Antartik: Meliputi wilayah di Kutub Selatan. Di sini, fauna yang hidup terutama adalah hewan-hewan laut dan burung laut.
  9. Setiap wilayah memiliki ragam hewan unik yang beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi yang ada, menjadikan dunia ini kaya akan keanekaragaman fauna.

Download PDF

Rangkuman Biologi Kelas 10 Bab 5 Keanekaragaman Hayati.pdf
Kampusimpian.com File Size 245 KB
Jika tidak terdownload otomatis silahkan klik Download Ulang. Dan jika link rusak silahkan lapor melalui halaman Contact Us.

Alek Sander

Founder Kampusimpian.com | Penulis | Programer “You do not need to be great to start something. Do it now and do not ever put off because the chance may not come twice.”

Artikel Terkait

Back to top button
Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.