Menulis Teks Biografi | Bahasa Indonesia X

Daftar Isi
Banyak orang – orang hebat dalam kehidupan kita, mereka dapat menjadi inspirasi kita untuk melakukan hal positif di kehidupan kita. Umumnya kita dapat mengenal lebih dekat seseorang melalui data diri mereka atau yang kita kenal dengan istilah Teks Biografi. Mimin udah susun materi lengkap untuk kalian baca, agar lebih mudah memahami tentang teks Biografi.
Pengertian Teks Biografi
Teks biografi adalah tulisan yang memuat identitas seseorang beserta peristiwa-peristiwa yang dialami semasa hidupnya. Termasuk karya yang diciptakan, penghargaan yang diraih, hingga konflik yang dihadapi.
Identitas tokoh dalam teks biografi mencakup nama, tempat, dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, serta riwayat organisasi yang diikuti.
Sementara uraian peristiwa berisi usaha tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan karier, atau memperjuangkan hidupnya.
Teks biografi termasuk dalam teks naratif karena ide pokok paragraf dalam teks biografi tidak terkandung hanya dalam satu kalimat utama, tetapi menyebar ke seluruh kalimat pada paragraf tersebut.
Struktur Teks Biografi
Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi. Berikut penjelasannya.
Orientasi
Orientasi merupakan struktur bagian awal dari teks biografi. Bagian ini mencakup pengenalan tokoh dan latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan pada bagian selanjutnya.
Orientasi berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi dasar mengenai peristiwa yang diceritakan. Bagian ini juga merupakan pengantar sebelum masuk ke pembahasan yang lebih rinci.
Kejadian atau Peristiwa Penting
Selanjutnya, peristiwa penting. Pada bagian ini, diceritakan tentang rangkaian peristiwa, yaitu kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Bagian ini disusun secara kronologis sesuai urutan waktu. Terkadang, penulis juga menyertakan beberapa komentar pada bagian-bagian tertentu dalam kronologi peristiwa.
Bagian ini juga merupakan inti dari teks biografi karena pada bagian inilah pembaca dapat mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh.
[rml_read_more]
Reorientasi
Terakhir yaitu reorientasi. Bagian ini berisi komentar atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Reorientasi berperan sebagai penutup pada teks biografi dan bersifat opsional.
Bagian ini memudahkan pembaca dalam memahami peristiwa yang telah diceritakan dan memahami alasan tokoh tersebut patut dijadikan teladan bagi banyak orang.
Ciri-Ciri Teks Biografi
- Memiliki isi kisah atau perjalanan hidup sesuai fakta pengalaman tokoh
- Ditulis dalam bentuk narasi
- Memiliki alur cerita
- Menceritakan peristiwa penting dari tokoh sehingga dapat dijadikan teladan bagi pembaca
- Menekankan struktur orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi
- Memiliki pola pengembangan teks kronologis
- Karakter tokoh dapat digambarkan secara langsung maupun tidak langsung.
Unsur-Unsur Teks Biografi
- Cerita latar belakang keluarga tokoh.
- Cerita latar belakang pendidikan tokoh.
- Masalah atau kesulitan yang dialami tokoh dan cara tokoh menghadapinya.
- Keistimewaan tokoh.
- Keteladanan tokoh.
Kaidah Kebahasaan Teks Biografi
- Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal seperti ‘ia’, ‘dia’, ‘beliau’, dan ‘-nya’. Kata ganti ini biasanya dipakai secara bervariasi untuk penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh
- Menggunakan kata ganti penunjuk yang dipakai untuk menggantikan hal yang telah disampaikan sebelumnya. Kata ganti penunjuk ditKamui dengan kata ‘ini’ dan ‘itu’
- Menggunakan penKamu waktu berupa konjungsi seperti ‘sejak’ dan ‘ketika’
- Menggunakan kata depan yang menunjukkan keterangan waktu seperti ‘pada’
- Menggunakan penKamu waktu berupa nomina seperti ‘nantinya’ atau ‘kelak’
Contoh Teks Biografi
Contoh teks biografi Joko Widodo
Orientasi:
Presiden Joko Widodo mulai dikenal sejak menjadi Wali Kota Surakarta (Solo). Kemudian karier politiknya dilanjutkan dengan menjadi Gubernur DKI Jakarta dan sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia. Pria kelahiran 21 Juni 1961 ini merupakan Presiden Republik Indonesia ke-7. Menikah dengan Iriana di Solo pada 24 Desember 1986, ia memiliki tiga orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.
Peristiwa penting:
Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 112 Tirtoyoso di Solo. Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta. Setelah lulus SMP, ia melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 6 Surakarta. Kemudian ia berkuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.
Berbagai penghargaan telah diraih oleh Jokowi hingga sekarang. Ia terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008” oleh Majalan Tempo. Selain itu, ia juga mendapat penghargaan internasional dari Kemitraan Pemerintahan Lokal Demokratis Asia Tenggara (Delgosea) atas keberhasilan Solo melakukan relokasi yang manusiawi dan pemberdayaan pedagang kaki lima.
Kemudian, pada tanggal 12 Agustus 2011, Jokowi juga mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama yang merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil, untuk prestasinya sebagai kepala daerah mengabdikan diri kepada rakyat.
Pada Januari 2013, Joko Widodo juga dinobatkan sebagai wali kota terbaik ke-3 di dunia atas keberhasilannya dalam memimpin Surakarta sebagai kota seni dan budaya, kota paling bersih dari korupsi, serta kota yang paling baik penataannya. Bahkan, oleh KPK, ia diberi penghargaan atas keberaniannya melaporkan berbagai barang gratifikasi yang diterima.
Reorientasi:
Terpilih dalam Pemilu Presiden 2014, Jokowi kini menjadi Presiden Indonesia pertama sepanjang sejarah yang bukan berasal dari latar belakang elite politik atau militer Indonesia. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019.
Contoh teks biografi RA Kartini.
Orientasi:
Raden Adjeng Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Jepara, Hindia BelKamu, pada tanggal 21 April 1879 dan meninggal di Rembang, Hindia BelKamu, pada tanggal 17 September 1904 pada usia yang masih muda yaitu 25 tahun. Nama lainnya biasa disebut dengan Raden Ayu Kartini. Tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari tanah Jawa ini dikenal sebagai pelopor kebangkitan wanita pribumi atau disebut dengan feminisme.
Peristiwa penting:
Raden Ajeng Kartini merupakan seorang wanita yang berasal dari kelas bangsawan Jawa. Nama ayah Kartini adalah Ario Sosroningrat. Saat itu, Ario Sosroningrat adalah seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera ketika Kartini lahir. Ibunda dari Kartini adalah putri dari istri pertama sang bangsawan, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, anak dari Kyai Haji Madirono dan Nyai Haji Siti Aminah. Keduanya adalah tokoh agama di Telukawur, Jepara. Silsilah Kartini bisa ditelusuri hingga Hamengkubuwono VI. Lebih dari itu, Garis kebangsawanan Bupati Sosroningrat dapat dilacak kembali ke para bangsawan dari istana Kerajaan Majapahit. Sejak Pangeran Dangirin menjabat sebagai bupati di Surabaya pada abad ke-18, leluhur Sosroningrat menjabat banyak posisi berpengaruh di Pangreh Praja.
Ayah Kartini dulunya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan Hindia BelKamu waktu itu mewajibkan seorang bupati agar beristrikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah tidak memiliki garis bangsawan tinggi, maka ayah Kartini menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan yang merupakam keturunan langsung dari Raja Madura. Setelah pernikahan itu, maka ayah Kartini berhasil menjadi bupati di Jepara. Menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan yang bernama R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak kelima dari sebelas bersaudara kandung dan tiri. Dari semua saudara sekandung, Kartini merupakan kakak perempuan tertua. Kakek dari Kartini yang bernama Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat menjadi bupati ketika usia 25 tahun dan terkenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati yang memberi pendidikan khas Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini yang bernama Sosrokartono adalah seorang yang pKamui dalam berbahasa. Sampai usia dua belas tahun, Kartini mengenyam pendidikan di ELS (Europese Lagere School). Salah satu pelajaran yang dipelajari oleh Kartini adalah bahasa BelKamu. Tetapi setelah usia dua belas tahun, Kartini dilarang meninggalkan rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini fasih dalam Bahasa BelKamu, maka di hari-hari pingitnya, ia mulai belajar sendiri dan mengirim surat kepada teman-teman korespondensinya yang berasal dari BelKamu. Salah satu sahabatnya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari koran, buku-buku dan majalah Eropa, Kartini mulai tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa atau feminisme modern. Timbul cita-citanya untuk memajukan pemikiran perempuan pribumi, karena menurutnya, perempuan pribumi di era Hindia BelKamu berada pada status sosial yang cukup rendah.
Pada tahun 1903 saat Kartini berusia sekitar 24 tahun, impian untuk meneruskan studi menjadi guru di tanah Betawi pun sudah sirna. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini berkata bahwa dirinya tidak berniat lagi untuk meneruskan studi karena ia sudah akan menikah. Padahal waktu itu pihak departemen pendidikan di BelKamu sudah membuka peluang untuk Kartini dan Rukmini agar bisa belajar di Betawi.
Reorientasi:
Saat menjelang hari pernikahannya, penilaian Kartini terhadap nilai-nilai di adat Jawa mulai melunak dan menjadi lebih toleran. Ia berpendapat bahwa pernikahan akan memberikan berkah tersendiri agar bisa mewujudkan impian untuk mendirikan sekolah bagi para perempuan pribumi di era Hindia BelKamu. Dalam suratnya, Kartini menceritakan bahwa suaminya tidak hanya mendukung keinginannya untuk memajukan ukiran khas Jepara dan sekolah bagi perempuan pribumi saja, tetapi juga menceritakan agar Kartini bisa menulis sebuah buku yang menarik.
Menentukan Tokoh
Hal pertama yang harus dilakukan ketika akan menulis biografi adalah menentukan tokoh siapa yang akan ditulis. Perlu diketahui, dalam menulis seorang tokoh, perlu melakukan konfirmasi terlebih dahulu tokoh siapa yang ditulis, apakah masih hidup atau sudah wafat, bagaimana izin dari keluarga atau orang terdekatnya, dan lain sebagainya.
Menentukan Bahan
Setelah mendapatkan tokoh yang akan ditulis, Kamu kemudian bisa mulai mengumpulkan berbagai bahan yang akan mendukung informasi yang terdapat di dalam teks biografi. Kumpulkan bahan utama dan juga bahan pendukung selengkap-lengkapnya, baik itu wawancara, dari buku, data dan lain sebagainya.
Biasanya dibutuhkan waktu lama sampai 2 bulan atau lebih untuk mendapatkan sumber penulisan biografi yang lengkap, tergantung bagaimana tingkat eksistensi dan influensi tokoh tersebut. Jangan lupa juga lengkapi data dengan video, jurnal, foto, softcopy, hardcopy, dan lain sebagainya.
Menemukan Fakta Utama
Setelah menentukan bahan, Kamu kemudian dapat menemukan berbagai fakta yang bisa diangkat ke dalam kisah tokoh di dalam biografi. Misalnya menemukan fakta unik, menarik, dan fakta penting mengenai kisah hidup tokoh yang akan diangkat tersebut. Berbagai fakta tersebut penting diungkap karena menjadi peristiwa penting yang memiliki dampak bagi tokoh yang diangkat.
Menentukan Bagian yang Penting
Setelah itu, tentukan bagian yang penting dari tokoh yang akan diangkat tersebut. Karena Kamu akan membuat biografi, maka hal penting harus dituliskan secara kronologis untuk dapat memahami dan mengetahui indikator atau dapat mengurutkan bagaimana runtutan peristiwa yang dialami tokoh tersebut.
Menentukan Daya Tarik Tokoh
Terakhir, Kamu juga harus mampu menonjolkan daya tarik dari tokoh yang diangkat. Terlepas dari terkenal atau tidak tokoh yang akan diangkat di dalam biografi tersebut, Kamu harus memiliki argumen yang kuat mengapa tokoh tersebut penting untuk dikisahkan dan apa pentingnya bagi masyarakat atau pembaca. Misalnya pemikirannya, karyanya, atau keputusan besarnya.