close
Bahasa IndonesiaRangkuman Kelas 10

Menyusun Laporan Hasil Observasi | Bahasa Indonesia Kelas X

Hay sobat kampus impian kali ini kita akan belajar tentang tata cara menyusun laporan Observasi. Bahasa Indonesia adalah salah satu pelajaran yang paling menyenangkan, apalagi ditopik yang akan kita bahas. Pernah gak sih kamu mendengar istilah Observasi? Seberapa penting sih observasi itu?

Biar kamu makin pinter, yuk ikuti pembahasan berikut ini!!!

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Teks Laporan Hasil Observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau laporan berupa hasil dari pengamatan terhadap suatu objek atau fenomena di sekitar kita. Teks ini berfungsi untuk menjelaskan suatu obyek atau fenomena berdasarkan hasil pengamatan. Teks laporan hasil observasi memaparkan fakta-fakta dengan jelas dan terperinci Selain itu, teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks ini menjelaskan sesuatu berdasarkan kriteria tertentu

Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

  1. Memberikan informasi berdasarkan fakta yang bersifat objektif.
  2. Menyampaikan data hasil pengamatan secara sistematis dan faktual.
  3. Mendapatkan informasi dan penjelasan rinci mengenai suatu hal dari sudut pandang keilmuan[3].
  4. Memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi setelah diadakannya investigasi/penelitian secara sistematis dengan memperinci, mengklasifikasi, dan memberi informasi faktual tentang orang, hewan, objek, atau fenomena.

[rml_read_more]

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari judul, klasifikasi umum, deskripsi, dan penutup atau kesimpulan. Nah, berikut ini penjelasan lengkapnya!

Judul

Berisi judul teks laporan hasil observasi yang ingin kamu susun.

Klasifikasi Umum

Berisi gambaran umum mengenai objek yang ingin diamati.

Deskripsi

Berisi penjelasan manfaat dari objek yang sedang diamati disertai hasil pengamatannya.

Penutup/Kesimpulan

Berisi simpulan dari laporan yang kamu buat.

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Untuk membuat teks laporan hasil observasi, pertama, kita harus tau dulu nih kaidah kebahasaan teksnya. Tentunya, kaidah kebahasaan inilah yang membedakan teks laporan hasil observasi dengan teks-teks yang lain, ya. Ada apa aja, sih? 

Menggunakan kalimat definisi

Pada teks laporan hasil observasi, kita sering menggunakan kalimat definisi. Biasanya, ditandai dengan kata adalah pada pernyataan umum yang menyatakan pengertian atau definisi dari aspek yang akan dibahas.

Contoh: Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau …

Menggunakan konjungsi atau kata hubung

Kemudian, kita juga menggunakan konjungsi atau kata hubung, teman-teman. Konjungsi yang digunakan ini adalah kata hubung antarkata, seperti dan, atau, yang, untuk, dengandan sebagainya.

Contoh: Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau …

Menggunakan kalimat simpleks dan kalimat kompleks

  • Kalimat simpleks adalah kalimat yang menggunakan satu verba dan menyatakan aksi (peristiwa atau keadaan) atau biasanya disebut kalimat tunggal.
    Contohnya: Setelah dingin, kembali peras-peras daun kemangi.
  • Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan dua verba.
    Contohnya: Kemangi dapat disulap menjadi toner yang bisa digunakan sebelum tidur setelah wajah dicuci bersih.

Menggunakan sinonim dan antonim

Selain itu, pada teks laporan hasil observasi juga menggunakan sinonim atau antonim.

Contoh antonim: Kemangi dapat disulap menjadi toner yang bisa digunakan sebelum tidur setelah wajah dicuci bersih.

Contoh sinonim: Kemangi berguna sebagai salah satu daun yang sangat berpengaruh pada kesehatan, seperti vitamin A, B, dan C yang memberikan manfaat bagi tubuh.

Menggunakan data

Data yang ada umumnya berupa angka pasti untuk menunjukkan ukuran suatu bahan yang digunakan.

Contoh: Bahan yang digunakan adalah 100 gr daun kemangi dan 200 ml air panas.

Nah, setelah mengetahui kaidah kebahasaan dan struktur teks laporan hasil observasi, kita lanjut ke langkah-langkah membuat teksnya, ya. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Di antaranya sebagai berikut:

Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Bagaimana cara menyusun teks laporan hasil observasi yang benar dan menarik? Yuk, perhatikan langkah-langkahnya berikut ini:

Tentukan tema kegiatan observasi

Sebelum melakukan kegiatan observasi, kamu perlu menentukan terlebih dahulu tema objek yang ingin kamu teliti. Misalnya, seputar makanan, minuman, tumbuhan, hewan, maupun proses terjadinya fenomena alam.

Tentukan tujuan observasi

Seletah menentukan tema kegiatan observasi, langkah berikutnya adalah menentukan tujuan dilakukannya penelitian tersebut.

Melakukan proses observasi

Kemudian, proses observasi atau penelitian pun dilakukan. Pastikan kamu melakukannya dengan teliti dan hati-hati ya, supaya hasil yang diperoleh sesuai dengan prediksi dan akurat.

Menyusun kriteria aspek yang harus dilaporkan

Setelah melakukan observasi dan mendapatkan data-datanya, kita harus menyusun kriteria aspek yang akan dibahas, dideskripsikan dan dilaporkan dalam teks laporan hasil observasi.

Membatasi aspek yang harus dilaporkan

Kita harus membatasi aspek apa saja yang harus dilaporkan, agar tidak keluar dari tujuan yang sudah dibuat.

Mulai mendeskripsikan unsur-unsur yang dijelaskan sesuai aspeknya

Dimulai dengan mendefinisikan atau mengartikan aspek yang dipilih berupa pernyataan umum. Jangan lupa untuk menggunakan kaidah kebahasaan kalimat definisi.

Melengkapi teks laporan hasil observasi dengan data dan gambar

Setelah dibuat definisi aspek yang dipilih, tambahkan data-data yang didapatkan dari hasil observasi bisa berupa gambar atau data yang berupa angka yang menunjukkan suatu ukuran. Jangan lupa gunakan kaidah kalimat simpleks dan kompleks, konjungsi, sinonim, dan antonim.

Membuat simpulan hasil observasi

Setelah dilengkapi dengan data dan gambar, kita bisa membuat kesimpulan dari hasil observasi yang telah kita lakukan.

Back to top button