Rangkuman Biologi Kelas 10 Bab 7 Kurikulum Merdeka

Daftar Isi
Berikut ini adalah Rangkuman Materi Biologi Kelas 10 tentang Perubahan Lingkungan: Pencemaran. Kami banyak membagikan rangkuman materi mata pelajaran dari kelas 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 11, dan 12. Kami juga akan terus memperbaharui ringkasan untuk Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Silakan lihat Rangkuman Materi Biologi Kelas 10 Lengkap, untuk melihat semua materi yang telah kami rangkum.
Bab 7 Perubahan Lingkungan: Pencemaran
Dapatkan update rangkuman materi sekolah gratis dari Kampusimpian.com. Dengan bergabung di Grup Telegram “Rangkuman Materi Sekolah”, caranya klik link https://t.me/rangkumandansoal |
Keseimbangan Lingkungan
Lingkungan dikatakan seimbang jika memenuhi beberapa ciri, seperti:
- Mengandung pola interaksi seperti arus energi, daur materi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi, daur biogeokimia, dan produktivitas.
- Homeostatis, yaitu mampu menjaga keseimbangan terhadap gangguan alami dan buatan.
- Mempunyai daya dukung lingkungan untuk semua bentuk kehidupan.
- Terbentuknya ekosistem klimaks, misalnya hutan yang dominan oleh pohon.
Keseimbangan lingkungan bersifat dinamis dan bisa mengalami perubahan, tetapi perubahan ini tetap menjaga keseimbangan komponen lain. Manusia memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dengan mempertimbangkan faktor natalitas, mortalitas, imigrasi, dan emigrasi yang mempengaruhi dinamika populasi.
Perubahan Lingkungan
Pada lingkungan yang stabil, gangguan bisa dinetralisir melalui proses ekosistem seperti arus energi, daur materi, rantai makanan, dan siklus biogeokimia.
Perubahan lingkungan bisa disebabkan oleh faktor alami (proses alam seperti gempa bumi) dan faktor buatan manusia (aktivitas manusia seperti penebangan hutan, industri, dan penggunaan pestisida).
Aktivitas manusia seperti penebangan hutan bisa mengakibatkan penurunan plasma nutfah, erosi, dan polusi udara. Pabrik di pemukiman penduduk, penggunaan pestisida, dan penambangan juga dapat merusak lingkungan dan menyebabkan masalah ekologis seperti eutrofikasi dan akumulasi zat kimia dalam rantai makanan.
Keseimbangan ekosistem bisa terganggu akibat perubahan, terutama jika perubahan tersebut menyebabkan terputusnya rantai makanan dan peningkatan populasi jenis tertentu. Penting bagi manusia untuk berperan dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah kondisi di mana komponen fisik dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer terkontaminasi, mengganggu keseimbangan ekosistem. Kontaminasi ini bisa disebabkan oleh kegiatan manusia maupun proses alam, mengakibatkan kualitas lingkungan menjadi tidak optimal.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan pencemaran terjadi saat makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dimasukkan ke lingkungan melampaui standar baku mutu lingkungan.
Polutan atau bahan pencemar adalah substansi yang menyebabkan pencemaran. Sebuah zat dianggap sebagai polutan jika melebihi batas normal di waktu dan tempat yang tidak tepat.
Limbah atau sampah adalah bahan buangan hasil proses produksi, seperti dari kegiatan rumah tangga, yang bisa berdampak negatif pada lingkungan. Limbah bisa dibagi menjadi limbah cair, padat, daur ulang, organik, dan bahan berbahaya dan beracun (B3).
Jenis Pencemaran Lingkungan
- Pencemaran Air: Terjadi ketika kualitas air di laut, sungai, danau, atau air tanah menurun. Penyebabnya meliputi limbah industri dan rumah tangga, partikel tanah akibat erosi, penggunaan bahan peledak dan racun dalam menangkap ikan, serta tumpahan minyak.
- Pencemaran Udara: Terjadi saat unsur berbahaya masuk ke atmosfer dan menciptakan polusi udara. Penyebabnya meliputi asap kendaraan, pembakaran atau kebakaran, asap rokok, asap vulkanik, pembakaran batu bara di pembangkit listrik, dan bocornya bahan kimia dari mesin pendingin.
- Pencemaran Tanah (Darat): Terjadi ketika polutan seperti zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme masuk ke dalam tanah dan menurunkan kualitasnya. Penyebabnya termasuk limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian yang mencakup penggunaan pestisida.
Apa itu Mitigasi
Mitigasi mengacu pada serangkaian langkah untuk mengurangi risiko, dampak buruk, atau hal yang tidak diinginkan, terutama terkait dengan bencana. Ada dua makna utama dari mitigasi, yaitu:
- Makna pertama: Mengacu pada usaha untuk mengurangi kekasaran atau kesuburan tanah dan lingkungan secara umum.
- Makna kedua: Berkaitan dengan tindakan untuk mengurangi dampak dari bencana.
Mitigasi dilakukan sebelum, selama, dan setelah bencana terjadi dan melibatkan tindakan seperti perencanaan, respons, dan pemulihan. Ini berfokus pada mengurangi kerugian manusia, kerusakan properti, dan dampak lingkungan akibat bencana.
Contoh-contoh Mitigasi
- Mitigasi Bencana Tsunami: Sistem peringatan dini tsunami digunakan untuk mendeteksi ancaman tsunami dan memberikan peringatan kepada masyarakat agar dapat mengungsi ke tempat yang aman.
- Mitigasi Bencana Gunung Berapi: Pemantauan aktivitas gunung berapi dan pemetaan wilayah rawan bencana gunung berapi membantu mengidentifikasi risiko dan merencanakan langkah-langkah evakuasi yang efektif. Sosialisasi kepada masyarakat juga penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana.
- Mitigasi Bencana Gempa Bumi: Pembangunan bangunan tahan gempa, mengenali lokasi yang aman, penempatan peralatan dengan benar, dan persiapan peralatan darurat adalah contoh langkah-langkah mitigasi sebelum terjadinya gempa. Selama gempa, tindakan cepat dan tepat serta pemahaman akan tindakan evakuasi penting untuk meminimalkan risiko cedera.
Dalam keseluruhan, mitigasi adalah pendekatan proaktif untuk mengurangi risiko dan mempersiapkan diri terhadap potensi bencana, dengan tujuan menjaga keselamatan manusia, properti, dan lingkungan.