close

Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Bab 3 Kurikulum Merdeka

Berikut ini adalah Rangkuman Materi PAI Kelas 7 tentang Bab 3 Menghadirkan Salat dan Zikir dalam Kehidupan. Kami banyak membagikan rangkuman materi mata pelajaran dari kelas 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 11, dan 12. Kami juga akan terus memperbaharui ringkasan untuk Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Silakan lihat Rangkuman Materi PAI Kelas 7 Lengkap, untuk melihat semua materi yang telah kami rangkum.

Bab 3 Menghadirkan Salat dan Zikir dalam Kehidupan

Dapatkan update rangkuman materi sekolah gratis dari Kampusimpian.com. Dengan bergabung di Grup Telegram “Rangkuman Materi Sekolah”, caranya klik link https://t.me/rangkumandansoal

Makna Salat

Sholat memiliki makna doa dalam bahasa. Kementerian Agama (Kemenag) RI menyatakan bahwa sholat merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Menurut buku “Misteri Kedua Belah Tangan dalam Sholat, Zikir, dan Doa” oleh DR KH Badruddin Hasyim Subky, M HI, sholat berasal dari kata shalla sholattun yang berarti mendirikan sholat.

Kata “shalla” jika dibaca menjadi “shalallahu ‘alaih” mengandung makna “semoga Allah SWT memberikan rahmat atau keberkahan kepada hambaNya.”

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Kemenag RI mengartikan sholat sebagai ibadah berupa berdoa kepada Allah SWT.

Sholat adalah bagian kedua dari rukun Islam dan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang sudah baligh atau dewasa.

Dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 238, Allah SWT mengajak untuk menjaga sholat dengan khusyuk.

Para ulama sepakat bahwa sholat yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah sholat lima waktu, berdasarkan alasan seperti lafal “as-shalawat” yang berbentuk jamak, adanya sholat yang terletak di tengah antara sholat-sholat lain, dan jumlah sholat dalam sehari yang ganjil, yaitu 5 waktu.

Sholat merupakan peragaan tubuh yang khusus dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Tata Cara Sholat Lima Waktu

  1. Berdiri Tegak: Mata merunduk, niat sholat diarahkan semata-mata kepada Allah.
  2. Membaca Niat Sholat 5 Waktu: Sesuai dengan waktunya seperti yang dijelaskan.
  3. Takbir: Angkat kedua tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar.”
  4. Bersedekap: Letakkan tangan kanan di atas tangan kiri, membaca doa Iftitah.
  5. Membaca Surat al-Fatihah: Baca surat al-Fatihah dan coba merenunginya.
  6. Membaca Surat Pendek dalam Al-Qur’an: Baca surat pendek seperti al-Ikhlas atau al-Falaq.
  7. Membaca Allahu Akbar dan Ruku’: Baca “Subhaana rabbiyal ‘adziimi wabihamdih” sambil mengangkat tangan, lalu ruku’.
  8. Berdiri Sambil Mengangkat Tangan: Baca “Sami ‘allaahu liman hamidah” dan lanjutkan dengan doa i’tidal.
  9. Sujud Pertama: Bersujud dan membaca “Subhaana rabbiyal a’laa wa bihamdih.”
  10. Duduk di Antara Dua Sujud: Baca “Rabbighfirlii warhamnii wajburnii…”
  11. Sujud Kedua: Sujud kedua dengan membaca doa yang sama.
  12. Berdiri untuk Rakaat Kedua atau Selanjutnya: Lakukan langkah-langkah seperti rakaat pertama, tetapi tanpa membaca doa Iftitah.
  13. Tasyahud Awal: Duduk pada tahiyyat pertama dan baca doa.
  14. Tasyahud Akhir: Lanjutkan dengan sholawat dan doa kepada Nabi Ibrahim.
  15. Salam: Melihat ke kanan dan kiri, sambil mengucapkan salam.

Makna Zikir

Dzikir, yang berasal dari akar kata “dzakaro” dalam bahasa Arab, merujuk pada tindakan mengingat, menyebut, dan mengenang. Dalam ajaran Islam, dzikir memiliki arti khusus, yaitu mengingat atau menyebut nama Allah SWT. Di dalam Al-Qur’an, dzikir juga merujuk pada doa yang diucapkan oleh penghuni surga sebagai bentuk pengingatan terhadap keagungan Allah SWT.

Dalam surat Yunus ayat 10, dzikir dinyatakan sebagai “Subhanakallahumma” (Mahasuci Engkau, ya Tuhan kami), “Salam” (salam sejahtera), dan “Al-hamdu lillahi Rabbil ‘alamin” (segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam). Syaikh Ibn Utsaimin mengkategorikan makna dzikir dalam Al-Qur’an sebagai nasehat, wahyu, dan juga sebagai nama lain untuk Al-Qur’an itu sendiri. Dzikir dalam Al-Qur’an memiliki peran sebagai pengajaran bagi seluruh alam tanpa meminta imbalan, serta sebagai sumber ketenangan dan keyakinan bagi orang yang beriman. Imam Ibnu Qoyyim juga menegaskan bahwa dzikirullah merujuk pada Al-Qur’an yang membawa ketenangan hati dan penguatan iman.

Keutamaan Dzikir dalam Alquran

Keutamaan dzikir dalam Al-Qur’an, seperti yang dijelaskan oleh Khalid Basalamah dalam buku “Dzikir Pagi dan Petang”, meliputi beberapa aspek.

  1. Pertama, berdzikir setelah sholat akan memberikan pahala besar kepada individu dan juga menjauhkannya dari perbuatan keji dan munkar. Surat Al-Ankabut ayat 45 menyatakan bahwa sholat mencegah perbuatan buruk dan mengingat Allah memiliki keutamaan yang lebih besar.
  2. Kedua, bagi yang berdzikir untuk mengingat Allah SWT, Allah juga akan mengingat dan memperhatikan hamba tersebut. Al-Baqarah ayat 152 mengingatkan bahwa mengingat Allah akan mendatangkan pengingatannya terhadap kita dan mengajarkan kita untuk bersyukur.
  3. Ketiga, berdzikir juga dapat mengakibatkan pengampunan atas dosa-dosa. Seperti dalam surat As-Saffat ayat 143-144, Allah mengampuni dosa Nabi Yunus setelah ia berdzikir dan ia dibebaskan dari perut ikan yang menahannya.

Salat untuk Meraih Ketakwaaan dan Menghindari Perilaku Tercela

Ibu Hj. Sulaiman Hamid mengartikan makna sejati shalat berdasarkan QS. Al-Ankabut ayat 45. Firman Allah tersebut menekankan pentingnya membaca Al-Quran dan mendirikan shalat. Shalat memiliki peran dalam mencegah perbuatan keji dan mungkar. Keji merujuk pada tindakan yang melanggar moral dan mungkar adalah perbuatan bertentangan dengan fitrah dan maslahah. Al-Quran mendorong menganjurkan perbuatan baik (ma’ruf) dan mencegah perbuatan buruk (munkar).

Namun, meskipun seseorang secara fisik melaksanakan shalat, perilaku keji dan mungkar masih tampak. Ini disebabkan karena shalat belum diterima oleh Allah SWT. Penolakan ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pemenuhan syarat dan rukun shalat. Oleh karena itu, hanya fisik melakukan shalat tanpa memenuhi syarat dan rukun akan membuat shalat menjadi tidak bermakna dan sia-sia.

Hikmah melaksanakan Salat dan Zikir

Perintah untuk mendirikan sholat terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 43, di mana Allah SWT menyuruh umatnya untuk melaksanakan sholat, membayar zakat, dan rukuk bersama dengan orang yang rukuk. Rasulullah SAW juga memerintahkan umatnya untuk menjalankan sholat sebagaimana yang diajarkan olehnya.

Sholat yang diwajibkan pada setiap muslim disebut sholat fardhu atau sholat lima waktu. Sholat memiliki hikmah penting dalam kehidupan dunia dan akhirat, antara lain:

  1. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
  2. Memberikan ketenangan lahir dan batin.
  3. Mendapatkan kecintaan kepada Allah SWT.
  4. Mencegah perbuatan keji dan mungkar.
  5. Menyucikan dan membersihkan jiwa.
  6. Menyediakan kebutuhan pokok manusia yang melebihi segala-galanya.
  7. Memberikan ketentraman dan kepuasan yang hakiki.
  8. Meringankan untuk melakukan kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan.
  9. Menghibur dalam kesulitan dan mengurangi penderitaan.
  10. Membebaskan diri dari penghambaan kepada makhluk dan ketergantungan pada mereka.
  11. Meraih ridha Allah sebagai hikmah utama dari ibadah sholat.

Mengamalkan Salat Lima Waktu dan Zikir Secara Istikamah

Salat dan zikir adalah ibadah yang harus terus dilakukan dalam menjalani kehidupan. Untuk menjaga konsistensi dalam menjalankan keduanya, kita dapat melakukan beberapa langkah:

  1. Menyadari Tujuan: Menyadari bahwa salat dan zikir bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keduanya berperan sebagai pengikat untuk terus berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.
  2. Memahami Manfaat: Memahami manfaat salat dalam kehidupan, seperti memberikan ketenangan, keingatan kepada Allah, rasa syukur, kesabaran, dan menghindari perbuatan buruk. Salat juga berdampak pada kesehatan fisik dan semangat hidup.
  3. Pandangan Akhirat: Mengingat bahwa akhirat adalah tujuan akhir kita. Kita harus menyadari bahwa dunia hanya sementara dan kita akan kembali kepada Allah. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi.
  4. Tidak Menunda: Tidak menunda salat dan zikir. Segera lakukan salat begitu mendengar azan, meskipun harus menunda pekerjaan. Kekuatan tekad diperlukan untuk salat tepat waktu.
  5. Niat yang Tulus: Melakukan salat dan zikir dengan niat tulus hanya untuk Allah, bukan untuk pujian atau perhatian orang lain.
  6. Salat Berjamaah: Upayakan melakukan salat berjamaah. Salat berjamaah lebih baik dan jika tidak memungkinkan ke masjid, ajaklah orang yang tinggal bersama untuk salat bersama.

Download PDF

Rangkuman PAI Kelas 7 Bab 3 Menghadirkan Salat dan Zikir dalam Kehidupan.pdf
Kampusimpian.com
Jika tidak terdownload otomatis silahkan klik Download Ulang. Dan jika link rusak silahkan lapor melalui halaman Contact Us.

Tim Kampus

Platform Pendidikan digital yang berdiri sejak 2019 banyak membagikan Tips belajar, Info Kampus, dan Materi belajar gratis.

Artikel Terkait

Back to top button