close
Materi BiologiMateri Kelas 11

Rangkuman Materi Sistem Peredaran Darah Biologi Kelas 11

Dibawah ini telah kami sajikan sebuah Rangkuman Materi Biologi Kelas 11 Semester 1 Bab 4 yang membahas tentang Sistem Peredaran Darah.Tujuan dari rangkuman ini untuk membantu siswa mengingat dan memahami pokok-pokok penting dari materi pelajaran.

Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi ke sel dan dari sel dalam tubuh manusia. Sistem peredaran darah juga disebut sebagai sistem kardiovaskular.

Sistem peredaran darah terdiri dari tiga komponen penting, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung. Jantung menjadi organ paling vital dalam sistem peredaran darah manusia, berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan menerima aliran darah kembali. Proses peredaran darah bertujuan untuk mengedarkan darah yang mengandung nutrisi untuk setiap sel-sel tubuh.

Sistem peredaran darah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem peredaran darah besar dan sistem peredaran darah kecil. Sistem peredaran darah besar mengangkut darah yang kaya akan oksigen dari jantung menuju ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Sistem peredaran darah kecil mengangkut darah yang kaya akan karbon dioksida dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung.

Gangguan pada sistem peredaran darah dapat menyebabkan berbagai kondisi dan penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, dan hipertensi.

Darah Manusia

Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia terdiri dari tiga komponen penting, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung. Jantung menjadi organ paling vital dalam sistem peredaran darah manusia, berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh dan menerima aliran darah kembali.

Sistem peredaran darah manusia terbagi menjadi dua jenis, yaitu sistem peredaran darah besar (sistemik) dan sistem peredaran darah kecil (pulmonal). Sistem peredaran darah besar mengangkut darah yang kaya akan oksigen dari jantung menuju ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung, sedangkan sistem peredaran darah kecil mengangkut darah yang kaya akan karbon dioksida dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung.

Darah manusia terdiri dari dua komponen yaitu sel-sel darah dan plasma darah. Sistem peredaran darah manusia berfungsi untuk mengedarkan zat dan nutrisi ke sel dan dari sel dalam tubuh manusia.

Sel Darah 

Sel Darah 

Darah manusia terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit (platelet).

Sel darah merah terutama berfungsi untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida melalui penggunaan hemoglobin, dan memiliki masa hidup sekitar 120 hari.

Sel darah putih merupakan sel sistem ketahanan tubuh yang berfungsi dalam mempertahankan tubuh terhadap infeksi dan bahan asing. Terdapat lima jenis sel darah putih yang berbeda dan semuanya dihasilkan dari sel tunjang hematopoietik dalam sum-sum tulang.

Trombosit berfungsi dalam pembekuan darah dan membantu menghentikan perdarahan.

Sel darah manusia diproduksi oleh hematopoiesis dan biasanya ditemukan dalam darah. Sel darah merah merupakan jenis sel darah yang paling melimpah dalam darah manusia, dengan konsentrasi sekitar 40-45% dari volume darah manusia.

Golongan Darah Manusia

Golongan Darah Manusia

Golongan darah manusia dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O. Pembedaan ini penting dilakukan agar darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh akibat perbedaan karakter masing-masing golongannya, terutama saat transfusi darah.

Berikut adalah karakteristik masing-masing golongan darah:

  1. Golongan Darah A: Memiliki antigen A pada sel darah merah.
  2. Golongan Darah B: Memiliki antigen B pada sel darah merah.
  3. Golongan Darah AB: Memiliki antigen A dan B pada sel darah merah.
  4. Golongan Darah O: Tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah.

Selain itu, golongan darah juga dapat dibedakan berdasarkan faktor Rhesus (Rh), yaitu positif (+) atau negatif (-). Misalnya, seseorang dengan golongan darah A+ memiliki antigen A pada sel darah merah dan juga faktor Rhesus positif.

Penting untuk mengetahui golongan darah seseorang, terutama saat akan melakukan transfusi darah atau dalam situasi darurat. Hal ini membantu memastikan bahwa darah yang ditransfusikan sesuai dengan golongan darah penerima agar tidak menimbulkan reaksi penolakan.

Transfusi Darah

Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (resipien) melalui jalur IV. Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap atau komponen darah seperti plasma, sel darah merah, atau trombosit.

Salah satu hal yang penting dalam transfusi darah adalah mengetahui golongan darah penerima dan donor untuk menghindari reaksi penolakan. Golongan darah manusia dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O.

Selain itu, golongan darah juga dapat dibedakan berdasarkan faktor Rhesus (Rh), yaitu positif (+) atau negatif (-).

Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang transfusi darah:

  1. Transfusi darah dilakukan untuk menggantikan darah yang hilang akibat cedera, operasi, atau kondisi medis tertentu.
  2. Salah satu hal yang penting dalam transfusi darah adalah mengetahui golongan darah penerima dan donor untuk menghindari reaksi penolakan.
  3. Golongan darah manusia dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O.
  4. Selain itu, golongan darah juga dapat dibedakan berdasarkan faktor Rhesus (Rh), yaitu positif (+) atau negatif (-).
  5. Golongan darah O secara teoritis merupakan donor universal, karena tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah dan dapat diterima oleh semua golongan darah.
  6. Golongan darah AB disebut juga sebagai penerima universal, karena dapat menerima transfusi darah dari semua golongan darah (A, B, AB, dan O).
  7. Sebelum melakukan transfusi darah, tim medis akan melakukan tes untuk mengetahui golongan darah penerima dan donor.
  8. Penting untuk memastikan bahwa darah yang ditransfusikan sesuai dengan golongan darah penerima agar tidak menimbulkan reaksi penolakan.
  9. Mengetahui golongan darah penting untuk memudahkan dalam melakukan transfusi atau donor darah.

Alat-alat Peredaran Darah

Sistem peredaran darah manusia terdiri dari beberapa organ dan alat yang memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Berikut adalah organ dan alat yang terlibat dalam sistem peredaran darah manusia:

  1. Jantung: Jantung merupakan organ vital dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian kiri rongga dada, tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang dada. Jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu dua atrium dan dua ventrikel.
  2. Pembuluh darah: Pembuluh darah adalah saluran yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Pembuluh darah terdiri dari tiga jenis, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, vena membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung, dan kapiler merupakan pembuluh darah terkecil yang menghubungkan arteri dan vena.
  3. Darah: Darah adalah komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. Darah terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah dan plasma darah. Sel-sel darah terdiri dari tiga jenis, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
  4. Keping darah (trombosit): Keping darah dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses pembekuan darah saat terjadi luka atau cedera.

Sistem peredaran darah manusia terbagi menjadi dua jenis, yaitu sistem peredaran darah besar (sistemik) dan sistem peredaran darah kecil (pulmonal). Sirkulasi sistemik berfungsi membawa darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan kembali lagi ke jantung. Sirkulasi pulmonal berfungsi membawa darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Penting untuk menjaga kesehatan sistem peredaran darah manusia agar dapat berfungsi dengan baik dan mencegah terjadinya berbagai kondisi atau penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah.

Jantung

Jantung adalah organ utama dalam sistem peredaran darah manusia.

Jantung

Berikut adalah beberapa informasi mengenai jantung:

  1. Jantung terletak di dalam rongga dada, tepatnya di sisi kiri tubuh.
  2. Jantung terdiri dari empat bagian utama yang terbuat dari otot, yaitu dua atrium (serambi) dan dua ventrikel (bilik).
  3. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
  4. Jantung bekerja secara terus-menerus untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.
  5. Jantung memiliki katup yang berfungsi mengatur aliran darah agar bergerak dalam satu arah.
  6. Otot jantung memiliki kemampuan kontraksi dan relaksasi yang terkoordinasi untuk memompa darah.
  7. Jantung memiliki pembuluh darah koroner yang menyuplai darah dan oksigen ke otot jantung itu sendiri.
  8. Jantung mengalirkan sekitar 14.000 liter darah pada orang dewasa setiap harinya.
  9. Gangguan pada jantung dapat menyebabkan berbagai penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan aritmia.

Mengetahui anatomi dan fungsi jantung sangat penting untuk memahami bagaimana organ ini bekerja dalam tubuh manusia. Hal ini juga membantu dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah terjadinya penyakit jantung yang dapat mengganggu kesehatan secara keseluruhan.

Kerja Jantung

Kerja Jantung

Jantung bekerja secara terus-menerus dalam siklus yang disebut denyut jantung. Denyut jantung terjadi karena kontraksi dan relaksasi otot jantung yang terkoordinasi. Kontraksi atrium terjadi terlebih dahulu, memompa darah ke ventrikel.

Kemudian, ventrikel berkontraksi kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh melalui arteri. Setelah memompa darah, jantung beristirahat sejenak sebelum siklus berulang kembali. Jantung juga memiliki sistem konduksi listrik yang mengatur ritme dan kecepatan denyut jantung.

Darah yang dikeluarkan oleh ventrikel kiri mengandung oksigen dan disebarkan ke seluruh tubuh melalui arteri, sedangkan darah yang kembali ke atrium kanan mengandung karbon dioksida dan akan dikirim ke paru-paru untuk menghilangkan karbon dioksida dan mengambil oksigen baru.

Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah bagian penting dari sistem peredaran darah manusia yang mengedarkan darah ke seluruh bagian tubuh.

Terdapat lima jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena, kapiler, arteriol, dan venula.

  1. Arteri: Pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri memiliki dinding tebal dan lapisan otot yang membuat darah bergerak. Ukurannya bisa selebar nikel.
  2. Vena: Pembuluh darah yang membawa darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Vena memiliki katup yang dapat menghentikan darah agar tidak mengalir menjauhi jantung. Pembuluh darah ini membawa darah kotor yang kaya akan karbondioksida menuju paru-paru.
  1. Kapiler: Pembuluh darah terkecil yang menghubungkan arteri dan vena. Tempat terjadinya pertukaran air dan bahan-bahan kimia antara darah dengan jaringan tubuh.
  1. Arteriol: Pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteri dengan kapiler.
  1. Venula: Pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.

Peredaran Getah Bening / Limfa

Peredaran limfa atau getah bening adalah proses sirkulasi cairan yang berada di dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa merupakan bagian penting dari sistem peredaran limfa. Limfa beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfa yang bercabang-cabang sampai ke seluruh bagian tubuh.

Limfa terdiri dari cairan dan zat sisa dari jaringan tubuh. Sistem limfa memiliki beberapa peran, yaitu mengatur keseimbangan cairan tubuh, mengambil kelebihan cairan jaringan, dan menyaring cairan limfa dari organ terdekat atau area tertentu pada tubuh.

Cairan getah bening tidak selalu berada di dalam pembuluh limfa, oleh karena itu disebut sebagai peredaran terbuka. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.

Aliran cairan limfa tidak dipompa oleh jantung seperti pada peredaran darah, tetapi mengalir karena desakan otot-otot rangka di sekitar pembuluh limfa.

Kelenjar limfa adalah organ berbentuk seperti kacang yang terletak di sepanjang pembuluh limfa dan berjumlah sekitar 600 organ. Kelenjar limfa mengandung sel limfosit B dan sel limfosit T, yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh.

Fungsi sistem limfatik pada manusia antara lain mengatur keseimbangan cairan tubuh, membantu sistem kekebalan tubuh, dan menyaring cairan limfa dari organ terdekat atau area tertentu pada tubuh.

Gangguan / Kelainan Sistem Peredaran Darah

Gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi dan penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah manusia:

  1. Tekanan darah tinggi (hipertensi): Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ tubuh, seperti jantung, ginjal, dan otak.
  2. Aterosklerosis: Aterosklerosis adalah kondisi di mana terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak di dinding pembuluh darah.
  3. Serangan jantung: Serangan jantung terjadi ketika pasokan darah ke jantung terhenti atau terganggu, sehingga jaringan jantung mengalami kerusakan.
  4. Stroke: Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terhenti atau terganggu, sehingga sel-sel otak mati atau rusak.
  5. Trombosis vena dalam: Trombosis vena dalam terjadi ketika terbentuk gumpalan darah di dalam vena yang dapat menghambat aliran darah.
  6. Aneurisma: Aneurisma adalah kondisi di mana terjadi pelebaran atau pembengkakan pada dinding pembuluh darah.
  7. Gagal jantung: Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup kuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Peredaran Darah terhadap Hewan

Sistem peredaran darah pada hewan terdiri dari beberapa jenis, masing-masing tergantung pada struktur tubuh dan jenis hewan tersebut.

Berikut adalah beberapa jenis sistem peredaran darah pada hewan:

  • Sistem peredaran darah tertutup: Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem peredaran darah yang darahnya tetap berada dalam pembuluh darah, sehingga darah mengalir melalui pembuluh darah dan tidak langsung menuju ke dalam rongga tubuh hewan. Contoh hewan yang memiliki sistem peredaran darah tertutup adalah ikan, reptil, dan mamalia.
  • Sistem peredaran darah terbuka: Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem peredaran darah yang tidak selalu melewati pembuluh darah, melainkan mengalir langsung ke dalam rongga tubuh hewan. Contoh hewan yang memiliki sistem peredaran darah terbuka adalah udang, hewan lunak (mollusca), dan serangga.

Pada sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir melalui pembuluh darah tertutup ke seluruh tubuh, sedangkan pada sistem peredaran darah terbuka, darah mengalir langsung ke dalam rongga tubuh hewan.

Sistem peredaran darah pada hewan berbeda-beda tergantung pada anatomi tubuhnya. Meskipun berbeda dengan sistem peredaran darah manusia, sistem peredaran darah pada hewan memiliki peran yang sama pentingnya dalam menjaga kelangsungan hidup hewan tersebut.

Sistem Imunitas Tubuh

Sistem pertahanan tubuh adalah sekelompok sel, protein, jaringan, dan organ khusus yang bekerja bersama untuk melawan segala bentuk ancaman yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Tugas utamanya adalah menjaga kesehatan tubuh dan melindunginya dari penyakit, termasuk infeksi virus, bakteri, dan kelainan lainnya.

Sistem pertahanan tubuh terdiri dari beberapa komponen penting, di antaranya:

  • Sistem kekebalan alami (innate immune system): Merupakan sistem pertahanan yang umum dan berperan melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus.
  • Sistem kekebalan adaptif (adaptive immune system): Merupakan sistem pertahanan yang spesifik dan aktif ketika sistem kekebalan alami tidak mampu mengendalikan infeksi.
  • Sistem kekebalan pasif (passive immune system): Merupakan sistem pertahanan yang memberikan kekebalan sementara kepada tubuh, seperti transfer antibodi dari ibu ke bayi.

Sel-sel darah putih atau leukosit memiliki peran penting dalam sistem pertahanan tubuh. Beberapa jenis sel darah putih yang berperan aktif dalam sistem pertahanan tubuh adalah sel makrofag, sel neutrofil, sel eosinofil, dan sel dendritik.

Untuk menjaga sistem pertahanan tubuh tetap sehat, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil, di antaranya:

  • Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, termasuk buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Mendapatkan istirahat yang cukup dan tidur dengan kualitas yang baik.
  • Mengurangi stres dan mengelola emosi dengan baik.
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur.
  • Menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan secara teratur.

Dengan menjaga sistem pertahanan tubuh tetap optimal, kita dapat meningkatkan kesehatan dan mencegah berbagai macam penyakit.

Sistem Limfatik

Sistem limfatik merupakan sistem sirkulasi sekunder yang berperan dalam mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh, terutama antara kelenjar limfa. Limfa berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem kardiovaskular dan bergerak ke dalam jaringan sekitarnya. Limfa atau getah bening adalah cairan jernih berwarna kekuning-kuningan yang mengandung sel-sel darah putih, keping darah, dan fibrinogen.

Komponen-komponen utama dalam sistem limfatik pada tubuh manusia meliputi:

  1. Pembuluh limfatik: Merupakan saluran yang membawa limfa dari jaringan-jaringan ke dalam sistem peredaran darah.
  2. Kelenjar getah bening: Organ yang berisi sel-sel darah putih dan berfungsi sebagai filter untuk menghilangkan bakteri dan virus dari limfa.
  3. Limpa: Organ yang berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah putih dan menghilangkan sel-sel darah merah yang sudah tua.
  4. Timus: Organ yang berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah putih dan mengatur sistem kekebalan tubuh.
  5. Tonsil: Organ yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan virus.
  6. Sumsum tulang: Organ yang berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah putih.

Sistem limfatik memiliki peran yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan memberikan perlindungan dari berbagai penyakit. Beberapa gangguan atau penyakit yang dapat mempengaruhi sistem limfatik termasuk infeksi, kanker, dan limfoma. Oleh karena itu, menjaga kesehatan sistem limfatik merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Usaha Pencegahan pada Penyakit

Berikut adalah beberapa usaha pencegahan pada penyakit yang dapat dilakukan:

  1. Mengenali gejala penyakit: Mengenali gejala penyakit dapat membantu dalam mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. Jika merasa tidak sehat atau mengalami gejala penyakit, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
  2. Menjaga kebersihan diri: Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan secara teratur dapat membantu mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, menjaga lingkungan tetap bersih dan menjaga pola makan yang sehat juga dapat membantu mencegah penyakit.
  3. Rutin melakukan aktivitas fisik: Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit. Sebaiknya lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
  4. Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak secara berlebihan: Konsumsi gula, garam, dan lemak secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas.
  5. Menghindari kontak dengan orang yang sakit: Menghindari kontak dengan orang yang sakit dapat membantu mencegah penyebaran penyakit.
  6. Menjaga kekebalan tubuh: Menjaga kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat membantu mencegah penyakit.
  7. Melakukan vaksinasi: Vaksinasi dapat membantu mencegah penyebaran penyakit tertentu seperti influenza, hepatitis B, dan HPV.

Kelainan terhadap Sistem Kekebalan Tubuh

Kelainan terhadap sistem kekebalan tubuh dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti infeksi, penyakit autoimun, dan kanker. Berikut adalah beberapa kelainan terhadap sistem kekebalan tubuh:

  1. Infeksi: Infeksi dapat terjadi ketika patogen seperti bakteri, virus, atau jamur masuk ke dalam tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuh. Beberapa contoh infeksi yang dapat terjadi antara lain flu, pneumonia, dan HIV/AIDS.
  2. Penyakit autoimun: Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Beberapa contoh penyakit autoimun yang dapat terjadi antara lain lupus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis.
  3. Alergi: Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Beberapa contoh alergi yang dapat terjadi antara lain alergi makanan, alergi obat, dan asma.
  4. Imunodefisiensi: Imunodefisiensi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik atau tidak cukup kuat untuk melawan infeksi. Beberapa contoh imunodefisiensi yang dapat terjadi antara lain AIDS, SCID, dan agammaglobulinemia.
  5. Kanker: Beberapa jenis kanker, seperti leukemia dan limfoma, terjadi ketika sel-sel kekebalan tubuh tumbuh secara tidak terkontrol.

Materi Biologi Lainnya:

Sistem Gerak Manusia | Ringkasan Biologi Kelas 11

Ringkasan Materi Jaringan Tumbuhan dan Hewan Kelas 10

Sel: Definisi, Sejarah, Struktur, Komponen dan Perbedaan

[dkpdf-button]

Alek Sander

Founder Kampusimpian.com | Penulis | Programer “You do not need to be great to start something. Do it now and do not ever put off because the chance may not come twice.”

Artikel Terkait

Back to top button
Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Detected!!!

We have detected that you are using extensions to block ads. Please support us by disabling these ads blocker.