Sel: Definisi, Sejarah, Struktur, Komponen dan Perbedaan

Daftar Isi
Rangkuman Materi ini membahas tentang Sejarah Sel, Struktur Sel, Komponen Sel dan Fungsinya, dan Membedakan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan
Bayangkan sel sebagai unit dasar kehidupan di dunia biologi. Seperti bata bangunan yang membentuk gedung, sel adalah bagian terkecil yang membentuk semua makhluk hidup mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, hingga mikroorganisme.
Setiap sel seperti mini pabrik yang memiliki tugas dan fungsi khusus. Misalnya, ada sel-sel yang bertanggung jawab untuk membentuk jaringan kulit, sel-sel lainnya berperan dalam pencernaan makanan, ada juga sel-sel yang membantu kita bernapas, dan banyak lagi tugas-tugas penting lainnya.
Bayangkan sel seperti kota kecil dengan segudang aktivitas yang terjadi di dalamnya. Ada “pabrik” yang menghasilkan energi, “gudang” yang menyimpan informasi genetik, dan “polisi” yang menjaga keamanan dan mencegah kerusakan yang bisa terjadi.
Hal yang menarik tentang sel adalah kemampuannya untuk berkembang biak, jadi mereka dapat menghasilkan lebih banyak sel yang serupa dan bekerja sama membentuk tubuh yang lebih besar dan kompleks.
Baca Juga: Materi Ekosistem Kelas 10: Definisi, Penyusun, Komponen
Definisi Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup yang melaksanakan semua fungsi kehidupan
Jadi, intinya, sel adalah bagian kecil namun sangat penting dalam dunia biologi. Mereka adalah struktur dasar yang membentuk semua bentuk kehidupan di Bumi dan berperan dalam menjaga kelangsungan hidup organisme serta menjalankan berbagai fungsi vital yang mendukung kehidupan.
Sejarah Perkembangan Sel
Sejarah perkembangan sel dimulai pada tahun 1665 ketika Robert Hooke menemukan sel pertama kali dengan menggunakan mikroskop. Penemuan ini kemudian diikuti oleh penemuan sel tumbuhan oleh Matthias Schleiden dan sel hewan oleh Theodor Schwann pada tahun 1838. Penemuan sel ini menjadi dasar bagi perkembangan ilmu biologi sel selanjutnya.
Selain itu, pada tahun 1855, Rudolf Virchow mengemukakan teori omnis cellula e cellula yang menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya. Teori ini menguatkan pandangan bahwa sel merupakan unit terkecil dari kehidupan dan menjadi dasar bagi perkembangan biologi sel modern.
Perkembangan teknologi mikroskop juga turut mempengaruhi perkembangan ilmu biologi sel. Pada tahun 1931, Ernst Ruska dan Max Knoll berhasil mengembangkan mikroskop elektron yang memungkinkan pengamatan sel dengan resolusi yang lebih tinggi. Kemudian, pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mengemukakan struktur DNA yang menjadi dasar bagi pemahaman tentang pewarisan sifat pada sel.
Baca Juga: Materi Plantae Kelas 10: Definisi, Ciri, Klasifikasi
Dalam perkembangannya, ilmu biologi sel terus berkembang dan mengalami penemuan-penemuan baru. Saat ini, ilmu biologi sel telah menjadi bidang yang sangat penting dalam memahami kehidupan dan kesehatan manusia
Struktur Sel
Struktur sel dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu struktur sel prokariotik dan sel eukariotik.
Struktur Sel Prokariotik
- Tidak memiliki nukleus yang terpisah oleh membran nukleus. Materi genetiknya berada dalam sitoplasma.
- Memiliki dinding sel yang melindungi sel dan memberikan bentuk pada sel.
- Memiliki membran plasma yang mengelilingi sel dan mengatur pertukaran zat dengan lingkungan.
- Terdapat ribosom yang berfungsi dalam sintesis protein.
- Beberapa sel prokariotik memiliki kapsul yang berfungsi sebagai pelindung dan membantu dalam penempelan pada permukaan.
- Beberapa sel prokariotik memiliki flagel yang berfungsi dalam pergerakan sel.
Struktur Sel Eukariotik
- Memiliki nukleus yang terpisah oleh membran nukleus. Nukleus mengandung materi genetik (DNA) dan mengatur aktivitas sel.
- Memiliki membran plasma yang mengelilingi sel dan mengatur pertukaran zat dengan lingkungan.
- Terdapat berbagai organel sel yang memiliki fungsi khusus, antara lain:Mitokondria: Berperan dalam produksi energi sel melalui respirasi seluler.
- Sel eukariotik tumbuhan memiliki dinding sel yang memberikan kekuatan dan perlindungan tambahan.
Selain struktur di atas, sel juga memiliki komponen lain seperti ribosom, sitoplasma, dan membran sel yang meliputi membran plasma dan membran organel. Struktur sel ini berperan dalam menjalankan fungsi-fungsi sel, seperti metabolisme, reproduksi, pertahanan, dan komunikasi
Bagian Komponen Sel dan Fungsinya
Berikut adalah beberapa bagian komponen sel dan fungsinya pada sel tumbuhan dan hewan:
Sel Tumbuhan
- Dinding Sel: Memberikan kekuatan dan perlindungan pada sel.
- Membran Sel: Mengatur pertukaran zat dengan lingkungan.
- Nukleus: Mengandung materi genetik dan mengatur aktivitas sel.
- Sitoplasma: Cairan yang mengisi sel dan berperan dalam berbagai proses seluler.
- Plastida: Mengandung pigmen fotosintetik dan berperan dalam fotosintesis.
- Retikulum Endoplasma: Berperan dalam sintesis protein dan transportasi zat di dalam sel.
- Badan Golgi: Berperan dalam pengeluaran atau sekresi protein dan lendir.
- Kloroplas: Berperan dalam fotosintesis.
- Mitokondria: Berperan dalam produksi energi sel melalui respirasi seluler.
- Lisosom: Mengandung enzim hidrolitik untuk menguraikan molekul kompleks.
- Vakuola: Berperan dalam penyimpanan air, nutrisi, dan zat-zat lain.
Sel Hewan
- Membran Sel: Mengatur pertukaran zat dengan lingkungan.
- Nukleus: Mengandung materi genetik dan mengatur aktivitas sel.
- Sitoplasma: Cairan yang mengisi sel dan berperan dalam berbagai proses seluler.
- Retikulum Endoplasma: Berperan dalam sintesis protein dan transportasi zat di dalam sel.
- Badan Golgi: Berperan dalam pengeluaran atau sekresi protein dan lendir.
- Mitokondria: Berperan dalam produksi energi sel melalui respirasi seluler.
- Lisosom: Mengandung enzim hidrolitik untuk menguraikan molekul kompleks.
- Sentriol: Berperan dalam pembelahan sel.
- Vakuola: Tidak selalu ada pada sel hewan, namun jika ada berperan dalam penyimpanan air, nutrisi, dan zat-zat lain.
Baca Juga: Materi Keanekaragaman Hayati Kelas 10: Definisi, Tingkat, Upaya
Komponen-komponen sel tersebut berperan dalam menjalankan fungsi-fungsi sel, seperti metabolisme, reproduksi, pertahanan, dan komunikasi
Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
Berikut adalah perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan berdasarkan beberapa sumber yang ditemukan:
- Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa dan memberikan kekuatan serta perlindungan pada sel. Sel hewan tidak memiliki dinding sel.
- Sel tumbuhan memiliki ukuran yang lebih besar dari sel hewan.
- Sel tumbuhan memiliki kloroplas yang berperan dalam fotosintesis, sedangkan sel hewan tidak memiliki kloroplas.
- Sel tumbuhan memiliki vakuola yang berperan dalam penyimpanan air, nutrisi, dan zat-zat lain. Vakuola pada sel hewan tidak selalu ada dan jika ada ukurannya lebih kecil.
- Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap, sedangkan sel hewan dapat berubah bentuk karena tidak memiliki dinding sel yang kaku.
- Sel tumbuhan memiliki mitokondria yang berperan dalam produksi energi sel melalui respirasi seluler, sedangkan sel hewan memiliki mitokondria yang berfungsi sama.
- Sel tumbuhan memiliki plastida yang mengandung pigmen fotosintetik, sedangkan sel hewan tidak memiliki plastida.
Perbedaan-perbedaan tersebut menjelaskan bahwa sel hewan dan sel tumbuhan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Meskipun demikian, keduanya sama-sama memiliki sel eukariotik yang merupakan unit terkecil dari kehidupan
[dkpdf-button]