close
Materi BiologiMateri Kelas 11

Sistem Gerak Manusia | Ringkasan Biologi Kelas 11

Ringkasan Materi Biologi Kelas 11 ini membahas tentang “Sistem Gerak Manusia” mulai dari sistem gerak tulang, otot, sendiri, komponen, hingga kelainan pada sistem gerak.

Oke, guys, jadi tujuan belajar tentang sistem gerak itu sebenernya simpel aja. Pertama, kita mau paham betul gimana tubuh kita bisa bergerak, dan kenal deh bagian-bagiannya yang penting, kayak tulang, otot, dan sendi. Dengan ngerti ini, kita bisa tahu peran masing-masing bagian dalam bikin kita bisa jalan, lari, atau gerakin badan sesuai keinginan kita.

Trus, tujuan berikutnya, kita juga harus tahu mekanisme dasarnya, guys. Gimana otot bisa kontraksi, gimana saraf dan otak nyambungin semua gerakan ini. Jadi, intinya, kita mau ngerti cara tubuh kita “ngomong” sama otot biar bisa bergerak dengan baik.

Selain itu, penting juga nih untuk bisa ngekenalin masalah-masalah yang bisa muncul pada sistem gerak kita. Misalnya, atrofi otot atau osteoporosis. Nah, dengan tahu masalah-masalah ini, kita jadi bisa lebih aware dan bisa cari cara untuk ngusahain supaya nggak terjadi.

Nah, yang paling penting juga, tujuan belajar tentang sistem gerak ini adalah supaya kita bisa menghubungkan antara sistem gerak dengan aktivitas sehari-hari. Jadi, kita ngerti gimana peran sistem gerak dalam ngelakuin kegiatan kita setiap hari. Misalnya, gimana gerak tubuh kita waktu ngangkat barang berat, atau jalan-jalan. Jadi, kita bisa lebih peduli sama kesehatan sistem gerak dan nggak asal-asalan, biar hidup kita jadi lebih nyaman dan lancar geraknya.

Pengertian Sistem Gerak Manusia

Sistem gerak pada manusia adalah susunan kerangka dan tubuh yang membuat manusia mampu bergerak sesuai keinginannya. Sistem gerak manusia terdiri dari beberapa komponen, yaitu tulang, otot, dan sendi. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam sistem gerak manusia, yaitu:

  • Tulang: Tulang merupakan organ dalam sistem gerak pada manusia yang tersusun menjadi rangka. Tulang berfungsi untuk menopang tubuh, melindungi organ dalam, menyimpan kalsium, dan menghasilkan sel darah.
  • Otot: Otot adalah organ gerak aktif yang berfungsi untuk menggerakkan tulang dan sendi. Otot terdiri dari serat-serat otot yang dapat berkontraksi dan menghasilkan gerakan.
  • Sendi: Sendi adalah tempat pertemuan antara dua tulang yang memungkinkan gerakan antara tulang tersebut. Sendi berfungsi untuk menghubungkan tulang dan memungkinkan gerakan tubuh.

Sistem gerak pada manusia juga dapat mengalami gangguan dan kelainan yang bisa menghambat gerakan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Beberapa kelainan pada sistem gerak manusia antara lain atrofi, ataksia, dan kejang otot. Oleh karena itu, menjaga kesehatan organ gerak sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem gerak manusia

1. Sistem Gerak Tulang

Sistem gerak tulang pada manusia adalah bagian dari sistem gerak pasif yang terdiri dari kerangka tubuh manusia. Tulang pada sistem gerak manusia memiliki fungsi utama sebagai alat gerak pasif, artinya tulang hanya dapat bergerak apabila ada bantuan dari otot. 

Tulang pada sistem gerak manusia terdiri dari ± 206 ruas tulang yang memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi. Tulang-tulang penyusun rangka dikelompokkan menjadi tulang tengkorak, tulang pembentuk tubuh, tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah. 

Bentuk dan susunan tulang anggota gerak atas sesuai dengan fungsi lengan, misalnya untuk mengangkat, melempar, memukul, memegang, menggenggam, memungut, dan menjumput. Sedangkan tulang anggota gerak bawah lebih disesuaikan untuk berjalan, berlari, dan menahan beban tubuh

a. Tulang Rawan

Tulang rawan adalah jenis tulang yang memiliki sifat lentur. Tulang rawan tersusun dari jaringan ikat khusus yang terdiri dari sel-sel kondrosit yang mensekresikan matriks berupa hialin atau kolagen. Sel-sel kondrosit berada di dalam rongga-rongga yang disebut lakuna. Tulang rawan memiliki sedikit kandungan zat kapur, sehingga membuatnya lentur.

Tulang rawan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh manusia, antara lain:

  • Sebagai tulang awal pembentuk tubuh manusia. Pada tahap perkembangan bayi, sebagian besar tulang pada tubuh merupakan tulang rawan. Namun, seiring dengan pertumbuhan, tulang rawan mengalami penulangan atau osifikasi, sehingga menjadi keras dan tidak lentur lagi ketika manusia tumbuh menjadi dewasa.
  • Sebagai penyokong jaringan lunak. Tulang rawan berperan dalam menyokong dan melindungi jaringan lunak di dalam tubuh.

Tulang rawan terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:

  • Tulang rawan hialin: Jenis tulang rawan yang paling umum. Tulang rawan hialin ditemukan di bagian ujung tulang di sendi-sendi tubuh manusia.
  • Tulang rawan elastis: Jenis tulang rawan yang memiliki elastisitas yang tinggi. Tulang rawan elastis ditemukan di daerah-daerah yang membutuhkan fleksibilitas, seperti telinga dan hidung .
  • Tulang rawan figuys-kartilago: Jenis tulang rawan yang memiliki sifat antara tulang rawan hialin dan jaringan ikat. Tulang rawan figuys-kartilago ditemukan di daerah-daerah yang membutuhkan kekuatan dan fleksibilitas, seperti pada cakram intervertebralis di tulang belakang

b. Tulang Keras

Tulang keras adalah jenis tulang yang tersusun dari fosfor dan zat kapur, sehingga memiliki sifat kaku dan padat. Tulang keras terbentuk dari tulang rawan yang mengalami osifikasi atau penulangan. Tulang keras merupakan alat gerak pasif yang susunannya mengandung lebih banyak zat kapur dan fosfor, dan sedikit zat perekat. Tulang keras memiliki beberapa fungsi dalam tubuh manusia, antara lain:

  • Menopang tubuh dan memberikan bentuk pada tubuh manusia.
  • Melindungi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru.
  • Sebagai tempat pembentukan sel darah baru.
  • Sebagai penyusun kerangka tubuh vertebrata, termasuk manusia dan hewan.

Beberapa ciri-ciri tulang keras antara lain:

  • Bersifat kaku dan padat.
  • Tersusun dari fosfor dan zat kapur.
  • Tidak banyak mengandung zat perekat.

Contoh tulang keras pada tubuh manusia antara lain tulang pergelangan tangan, tulang pangkal kaki, dan ruas tulang belakang. Berdasarkan teksturnya, tulang keras dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tulang keras yang masuk ke golongan tulang kompak dan tulang keras yang masuk ke golongan tulang spons.

2. Otot

Otot adalah jaringan yang kenyal dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh . Sistem otot manusia terdiri atas lebih dari 600 otot di dalam tubuh. Otot-otot tersebut terbentuk dari sel-sel khusus yang disebut sebagai serabut otot. Struktur otot dalam tubuh manusia dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Masing-masing jenis otot memiliki bentuk, bagian, cara kerja, dan fungsi yang berbeda-beda.

  • Otot rangka: Otot rangka merupakan jenis otot yang terletak di bawah kulit dan melekat pada tulang. Otot rangka berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh lebih dekat ke tulang yang melekat pada otot. Otot rangka bekerja secara sadar atau disengaja dan dikendalikan oleh sistem saraf somatik.
  • Otot polos: Otot polos merupakan jenis otot yang terdapat pada organ-organ dalam tubuh manusia, seperti pada dinding lambung, usus, dan pembuluh darah. Otot polos bekerja secara otomatis atau tidak sadar karena dikontrol oleh saraf otonom.
  • Otot jantung: Otot jantung merupakan jenis otot yang terdapat pada dinding jantung. Otot jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh manusia.

Setiap manusia yang bergerak disebabkan karena adanya otot dan tulang. Kedua organ tubuh itu saling bekerja sama satu sama lain, sehingga manusia bisa bergerak sesuai dengan keinginannya. Ukuran otot dapat mengecil atau membesar tergantung dari gerakan yang dilakukan. Masalah kesehatan yang dapat menyerang sistem otot manusia antara lain atrofi otot, kejang otot, dan cedera otot. Oleh karena itu, menjaga kesehatan otot sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem otot manusia

3. Sendi

Sendi atau persendian adalah titik pertemuan antara dua atau lebih tulang yang memungkinkan gerakan antara tulang tersebut. Sendi berfungsi untuk menghubungkan tulang dan memungkinkan gerakan tubuh. 

Terdapat beberapa jenis sendi pada tubuh manusia, yaitu sendi figuyssa, sendi kartilaginosa, dan sendi sinovial. Setiap jenis sendi memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Sendi figuyssa tidak memungkinkan gerakan antara tulang, sedangkan sendi kartilaginosa memungkinkan gerakan terbatas antara tulang. Sendi sinovial memungkinkan gerakan bebas antara tulang dan dilengkapi dengan kapsul sendi dan cairan sinovial yang berfungsi untuk melumasi sendi.

Kesehatan sendi sangat penting untuk menjaga mobilitas dan kualitas hidup manusia. Beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi pada sendi antara lain osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dislokasi, dan sprain. Untuk menjaga kesehatan sendi, dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menghindari cedera pada sendi

Komponen Sistem Gerak Manusia Lainnya

Sistem gerak manusia terdiri dari beberapa komponen, yaitu tulang, otot, dan sendi. Ketiga komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam sistem gerak manusia. Tulang merupakan organ dalam sistem gerak pada manusia yang tersusun menjadi rangka. 

Tulang berfungsi untuk menopang tubuh, melindungi organ dalam, menyimpan kalsium, dan menghasilkan sel darah. Otot adalah organ gerak aktif yang berfungsi untuk menggerakkan tulang dan sendi. Otot terdiri dari serat-serat otot yang dapat berkontraksi dan menghasilkan gerakan. Sendi adalah tempat pertemuan antara dua tulang yang memungkinkan gerakan antara tulang tersebut. Sendi berfungsi untuk menghubungkan tulang dan memungkinkan gerakan tubuh.

Selain ketiga komponen di atas, ada beberapa komponen lain yang juga berperan dalam sistem gerak pada manusia, diantaranya adalah tulang rawan, tendon, ligamen, saraf, dan tulang spons. Tulang rawan adalah jenis tulang yang memiliki sifat lentur, sedangkan tendon merupakan jaringan keras yang berfungsi menghubungkan otot ke tulang. Ligamen adalah jaringan ikat yang menghubungkan dua tulang atau lebih pada sendi. Saraf berfungsi untuk mengirimkan sinyal dari otak ke otot dan sebaliknya. Tulang spons adalah jenis tulang yang memiliki pori-pori dan berfungsi untuk menopang tubuh dan melindungi organ dalam.

Setiap komponen dalam sistem gerak manusia memiliki peran penting dalam memungkinkan manusia untuk bergerak dan melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, menjaga kesehatan organ gerak sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem gerak manusia. Beberapa masalah kesehatan yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia antara lain atrofi otot, kejang otot, cedera otot, osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dislokasi, dan sprain. Untuk menjaga kesehatan sistem gerak manusia, dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menghindari cedera pada organ gerak.

Kelainan Pada Sistem Gerak

Gangguan pada sistem gerak manusia dapat mengganggu fungsi tulang, otot, sendi, ligamen, tendon, dan saraf. Beberapa kelainan pada sistem gerak manusia antara lain:

  1. Atrofi otot: Kondisi di mana otot mengalami penurunan ukuran dan kekuatan karena kurangnya aktivitas fisik atau cedera saraf.
  2. Cedera otot: Cedera pada otot yang dapat terjadi akibat olahraga atau kecelakaan.
  3. Distrofi otot: Kelainan genetik yang menyebabkan otot melemah dan mengecil.
  4. Kram dan kejang otot: Kontraksi otot yang tidak terkontrol dan dapat menyebabkan rasa sakit.
  5. Osteoarthritis: Kondisi di mana tulang rawan pada sendi mengalami kerusakan dan menyebabkan rasa sakit dan kekakuan pada sendi.
  6. Rheumatoid arthritis: Kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sendi dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sendi.
  7. Dislokasi: Kondisi di mana tulang pada sendi keluar dari posisinya yang seharusnya.
  8. Sprain: Cedera pada ligamen yang terjadi akibat gerakan yang tidak wajar pada sendi.

Untuk mencegah terjadinya gangguan pada sistem gerak manusia, dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menghindari cedera pada organ gerak. Jika mengalami keluhan pada sistem gerak, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan memahami sistem gerak manusia, kita menjadi lebih menghargai kompleksitas tubuh kita dan keajaiban yang terjadi di dalamnya. Tubuh yang kita miliki ini benar-benar luar biasa, mampu bergerak dengan lincah dan penuh ketepatan berkat kerjasama antara tulang, otot, dan sendi. Namun, pemahaman ini juga membawa tanggung jawab besar bagi kita untuk menjaga kesehatan organ gerak dengan baik.

Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya merawat sistem gerak melalui pola hidup sehat dan rutin berolahraga. Jangan biarkan kelainan atau gangguan menghambat kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mari kita berkomitmen untuk selalu menjaga kesehatan dan kualitas sistem gerak agar dapat menikmati aktivitas dan pergerakan dengan bebas dan tanpa batas. Dengan begitu, kita bisa hidup lebih bahagia, aktif, dan menjalani kehidupan dengan penuh semangat.

Materi Biologi Lainnya

[dkpdf-button]

Back to top button