Teks Anekdot | Bahasa Indonesia Kelas X

Daftar Isi
Pernah mendengar istilah Teks Anekdot gak nih sobat kampus? Kalau ngomongin soal cerita, pasti menyenangkan ya😀. Pada Pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 ini kita akan belajar yang namanya Teks Anekdot, gak cuman sekedar cerita ya. Tapi banyak makna, yang tersirat dalam teks anekdot. Yuk kita bahas bersama-sama.
Pengertian Teks Anekdot
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Umumnya, anekdot menceritakan orang penting atau terkenal berdasarkan kejadian sebenarnya.
Teks anekdot ini bukan sekadar humor atau lelucon. Lebih dari itu, teks anekdot memiliki makna tersirat sebagai kritik atau sindiran yang kerap terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, lingkungan, politik, dan sebagainya.
Ciri-Ciri Teks Anekdot
- Teks anekdot bersifat humor atau lelucon. Artinya, teks anekdot berisi kisah-kisah lucu atau bualan.
- Bersifat menggelitik. Artinya, teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks.
- Bersifat menyindir ( mengenai orang penting ataupun lembaga/organisasi).
- Memiliki tujuan tertentu.
- Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng.
- Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.
[rml_read_more]
C. Tujuan Teks Anekdot
Setelah memahami pengertian teks anekdot dan ciri-ciri dari teks anekdot di atas, Kamu pasti sudah bisa menentukan mana teks anekdot dan yang tidak teks anekdot. Teks anekdot pada dasarnya mengandung tujuan yang berfokus pada dampak yang akan didapatkan oleh pembaca setelah membaca cerita atau kisah yang lucu.
Dalam menulis teks anekdot, biasanya seorang penulis memiliki tiga tujuan yang ingin disampaikan kepada pembaca, mulai dari membangkitkan tawa pembaca, sebagai sarana hiburan, dan tentunya sebagai sarana untuk mengkritik. Adanya teks anekdot bisa menjadi alternatif bagi Kamu yang menyampaikan kritik kepada seseorang secara lucu dan menghibur.
Membangktikan tawa pembaca
Teks anekdot yang memiliki ciri berupa bersifat lucu, maka tujuan dari dibuatnya teks anekdot adalah membangkitkan tawa pembaca. Oleh karena itu, dalam membuat teks anekdot dibutuhkan kemampuan dalam memahami selera humor yang sesuai dengan suatu keadaan.
Sebagai sarana hiburan
Tujuan kedua dari teks anekdot adalah sebagai sarana hiburan. Teks anekdot yang bersifat lucu bertujuan juga untuk menghibur pembaca. Oleh karena itu, tak sedikit orang yang akan terhibur setelah membaca teks anekdot, bisa saja Kamu salah satu orang itu.
Sebagai saran untuk mengkritik
Seperti yang sudah dijelaskan dari pengertian teks anekdot bahwa yang biasanya digunakan untuk mengkritik tentang sebuah peristiwa yang sedang terjadi. Dengan adanya teks anekdot, pembaca akan tertawa, terhibur, sekaligus mendapatkan suatu informasi dalam bentuk kritikan.
Struktur Teks Anekdot
Setelah menyimak penjelasan mengenai pengertian teks anekdot, ciri-ciri teks anekdot, hingga tujuan dari teks anekdot, berikut ini Kamu akan disajikan penjelasan tentang struktur dari teks anekdot. Struktur pada teks memiliki fungsi sebagai kerangka untuk membangun isi ceirta dari teks anekdot.
Abstrak
Bagian pertama dari teks anekdot adalah abstrak. Bagian ini terdapat di bagian awal paragraf, yang mana biasanya digunakan untuk memberikan gambaran awal kepada pembaca mengenai keseluruhan isi cerita.
Orientasi
Bagian kedua dari teks anekdot adalah orientasi. Berbeda dengan abstrak yang memberikan gambaran awal, orientasi biasanya berisi awal kejadian sebuah cerita. Orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.
Krisis
Bagian ketiga dari teks anekdot adalah krisis. Setelah pembaca mengetahui awal cerita dari teks anekdot, krisis akan menjadi bagian dari cerita yang bertugas untuk memberikan penjelasan mengenai masalah utama dari teks.
Reaksi
Bagian keempat dari teks anekdot adalah reaksi. Reaksi sendiri merupakan bagian yang digunakan untuk melengkapi suatu cerita. Reaksi biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam sebuah cerita teks anekdot.
Koda
Bagian terakhir dari teks anekdot yaitu koda. Setelah keseluruhan cerita sudah tersampaikan, koda dapat digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis cerita teks anekdot.
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
Setelah mengetahui pengertian teks anekdot, tujuan, ciri-ciri, hingga struktur teks anekdot, selanjutnya Kamu akan dijelaskan tentang kaidah kebahasaan pada teks anekdot. Kaidah kebahasaan sendiri dapat dikatakan sebagai gaya bahasa yang dimiliki teks tertentu.
Kaidah kebahasaan biasanya juga digunakan untuk membedakan antara teks satu dengan teks yang lain. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks anekdot yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:
- Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
- Menggunakan kata penghubung.
- Menggunakan kata kerja.
- Menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu.
- Menggunakan jenis pertanyaan retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan untuk dijawab.
Cara Membuat Teks Anekdot
Sebelum mengetahui beberapa contoh teks anekdot, kamu bisa simak cara menyusun teks anekdot di bawah ini.
- Pilihlah topik atau tema yang akan dibahas dalam teks anekdot.
- Tenntukan tokoh yang ada di dalam teks anekdot.
- Pilih atau tentukan suatu peristiwa yang akan dijadikan sebagai latar belakang.
- Membuat rangkaian perisitiwa dalam bentuk alur teks anekdot.
- Susun kerangkan teks anekdot dan kembangkan agar menjadi suatu cerita yang memiliki satu kesatuan.
- Teks anekdot disunting atau dicek kembali apa yang kurang dan apa yang akan ditambahkan.
Setelah mengetahui cara membuat teks anekdot, apakah kamu mulai tertarik untuk membuatnya?
Contoh Teks Anekdot Singkat
Contoh Teks Anekdot (1): Lampu Merah
Lampu Merah
Abstraksi
Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Di suatu pagi yang lengang, Dodi diajak mencari sarapan oleh Allan. Mereka naik mobil yang dikendarai Allan. Di perempatan jalan, lampu merah menyala, tetapi Allan melaju terus. Dodi pun menegur sepupunya itu.
Orientasi
Dodi: “Lampu merah, kenapa kamu melaju terus?!”
Allan: “Alah…, tenang saja, di negeri ini aku bisa bikin undang-undang kok.”
Dodi: “Bagaimana bisa?! Bukankah yang membuat undang-undang itu DPR plus pemerintah?!”
Allan: (Meminggirkan mobilnya)
Krisis
Dodi: “Mengapa meminggir?!”
Allan: “Mau menjawab pertanyaanmu!!” (ketus)
Dodi: “Mengapa harus meminggir?!”
Reaksi
Allan: (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya) “Ini jawabannya!!” (Menaruh dompet berisi uang di depan Dodi)
Koda
Dodi: “Oh…!!!”
Contoh Teks Anekdot (2): Sekolah Bertarif Internasional (SBI)
Sekolah Bertarif Internasional (SBI)
Abstraksi
Suatu ketika, di sebuah sekolah negeri “Entah Di mana”, seorang Bapak guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi sekolah SBI.
Orientasi
“Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi Sekolah kita akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya apa yang akan kalian siapkan?” tanya sang guru.
“Joni, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?” tanya guru tersebut lebih lanjutnya.
Dengan sigap si Joni pun menjawab pertanyaan guru, “Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris, Pak,” jawab Joni.
“Bagus sekali. Kalau kamu, Jono?” tanya guru kepada Jono.
Krisis
“Harus siapkan uang, Pak,” jawab Jono.
“Lho kok uang?” tanya guru lebih lanjut.
“Ya, Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya sama kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti diminta iuran untuk ini itu”, jelas Jono lebih lanjut.
Reaksi
“Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf internasional, artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri”, sang guru melanjutkan penjelasannya.
Koda
“Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional”, Jono juga melanjutkan penjelasannya.