Materi TKA Ekonomi SMA

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi

Selamat datang di materi dasar Ekonomi! Ini adalah fondasi untuk memahami bagaimana manusia dan masyarakat membuat pilihan dalam mengelola sumber daya yang terbatas. Kita akan mempelajari dari mana ilmu ekonomi berasal, masalah utamanya, hingga berbagai sistem yang digunakan untuk mengaturnya.

1. Pengertian dan Asal Mula Ilmu Ekonomi

Secara etimologis, "ekonomi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Oikonomia". Kata ini terdiri dari dua kata:

  • Oikos, yang berarti "rumah tangga".
  • Nomos, yang berarti "aturan" atau "hukum".

Jadi, oikonomia berarti "aturan-aturan dalam rumah tangga". Bapak Ilmu Ekonomi Modern, Adam Smith, mendefinisikannya sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu.

Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia (individu atau kelompok) membuat pilihan untuk menggunakan sumber daya yang terbatas (langka) demi memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang tidak terbatas.

2. Masalah Inti Ekonomi: Kelangkaan (Scarcity)

Inti dari seluruh masalah ekonomi adalah Kelangkaan (Scarcity).

Kelangkaan adalah kondisi di mana jumlah alat pemuas kebutuhan (barang dan jasa) yang tersedia lebih sedikit daripada jumlah kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas.

Mengapa Kelangkaan Terjadi?

  • Keterbatasan Sumber Daya Alam (SDA), contoh: minyak bumi.
  • Keterbatasan Kemampuan Manusia (SDM), contoh: keahlian, pengetahuan.
  • Keterbatasan Modal, contoh: mesin, teknologi.
  • Faktor Alam, contoh: bencana alam.
  • Peningkatan Kebutuhan yang Cepat, contoh: pertumbuhan penduduk.

Akibat dari Kelangkaan:

Manusia dipaksa untuk:

  • Membuat Pilihan (Choice): Memutuskan kebutuhan mana yang akan dipenuhi.
  • Mengorbankan Sesuatu: Setiap pilihan berarti mengorbankan pilihan lain.

3. Biaya Peluang (Opportunity Cost)

Ketika kita membuat pilihan, kita pasti mengorbankan pilihan lainnya. Pengorbanan inilah yang disebut Biaya Peluang.

Biaya Peluang (Opportunity Cost) adalah nilai dari alternatif terbaik yang harus dikorbankan karena telah memilih suatu alternatif lain.

Contoh:

Siswa lulus SMA punya pilihan: (1) Bekerja (gaji Rp 3jt/bulan) atau (2) Kuliah (biaya Rp 2jt/bulan). Jika ia memilih Kuliah, maka biaya peluangnya adalah gaji Rp 3.000.000 per bulan yang hilang karena tidak bekerja.

4. Kebutuhan dan Alat Pemuas Kebutuhan

A. Jenis-jenis Kebutuhan

  • Berdasarkan Intensitasnya: Primer (pokok), Sekunder (pelengkap), Tersier (mewah).
  • Berdasarkan Sifatnya: Jasmani (fisik) dan Rohani (jiwa).
  • Berdasarkan Waktu: Sekarang (mendesak) dan Masa Depan (direncanakan).
  • Berdasarkan Subjeknya: Individu (pribadi) dan Kolektif (bersama).

B. Alat Pemuas Kebutuhan

  • Cara Memperoleh: Barang Ekonomi (bayar) vs Barang Bebas (gratis).
  • Hubungan: Barang Substitusi (pengganti, cth: beras-jagung) vs Barang Komplementer (pelengkap, cth: mobil-bensin).
  • Tujuan Penggunaan: Barang Produksi (modal) vs Barang Konsumsi (siap pakai).

5. Masalah Pokok Ekonomi (Klasik dan Modern)

A. Masalah Pokok Ekonomi Klasik

  • Produksi: Bagaimana barang diproduksi?
  • Distribusi: Bagaimana barang disalurkan?
  • Konsumsi: Apakah barang akan dikonsumsi?

B. Masalah Pokok Ekonomi Modern

Lebih dikenal dengan 3 pertanyaan mendasar:

  • WHAT? (Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak?)
  • HOW? (Bagaimana cara memproduksinya? Padat karya atau padat modal?)
  • FOR WHOM? (Untuk siapa barang itu diproduksi? Siapa yang menikmati?)

6. Prinsip, Motif, dan Tindakan Ekonomi

  • Tindakan Ekonomi: Segala kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan.
  • Motif Ekonomi: Alasan atau dorongan melakukan tindakan ekonomi (cth: cari laba, penuhi kebutuhan, dapat penghargaan, motif sosial).
Prinsip Ekonomi:
Berusaha dengan pengorbanan tertentu (minimal) untuk mendapatkan hasil tertentu (maksimal). Intinya adalah EFISIENSI.

7. Pembagian Ilmu Ekonomi

  • Ekonomi Deskriptif: Mengumpulkan data dan fakta (Contoh: Data inflasi 3%).
  • Ekonomi Teori: Menganalisis dan membuat teori. Dibagi menjadi:
    • Ekonomi Mikro: Ruang lingkup kecil (harga pasar, perilaku konsumen, perusahaan).
    • Ekonomi Makro: Ruang lingkup besar/agregat (inflasi, pengangguran, pendapatan nasional).
  • Ekonomi Terapan: Menerapkan teori untuk masalah praktis (Contoh: Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Syariah).

8. Sistem Ekonomi

Cara suatu negara memecahkan masalah pokok ekonomi (What, How, For Whom).

A. Sistem Ekonomi Tradisional

  • Ciri: Berdasarkan kebiasaan, adat, turun-temurun.
  • Kelemahan: Lambat berkembang, tidak efisien.

B. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)

  • Ciri: Semua diatur penuh oleh negara/pemerintah. Hak milik pribadi tidak ada.
  • Kelemahan: Mematikan inisiatif individu.

C. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Kapitalis)

  • Ciri: Didasarkan pada mekanisme pasar. Peran pemerintah minim.
  • Kelemahan: Kesenjangan ekonomi tinggi, rentan krisis.

D. Sistem Ekonomi Campuran

  • Ciri: Gabungan pasar dan komando. Swasta bebas, tapi pemerintah ikut campur sebagai pengatur/pengawas.
Catatan Penting: Indonesia
Indonesia menganut Sistem Ekonomi Pancasila, yang merupakan bagian dari sistem ekonomi campuran dengan landasan nilai-nilai Pancasila.