Hidup Minimalis Sebagai Millenial
Berbicara mengenai gaya hidup maka generasi millenial akan sangat di-drive oleh teknologi dalam hal ini social media. Artinya, media sosial akan menjadi sarana yang sangat efektif bagi produsen untuk memasarkan produknya. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan generasi millennial terhadap teknologi sudah tidak terbendung lagi.Gini deh, coba tanya pada diri kalian sendiri, bisa tidak hidup tanpa sosial media dan media streaming dalam seminggu?
Baca Juga: Seni Hidup Minimalis Itu Apa Sih?
Secara alami generasi millenial jelas tidak minimalis. Kenapa? Informasi yang mengalir di sosial media secara langsung misalnya iklan atau tidak langsung misalnya selebgram akan menimbulkan pola komsumtif. Aliran informasi ini tidak mengenal istirahat, jadi jelas bagaimana pola yang terbentuk. Sadar atau tidak begitulah adanya.
Apa Itu Hidup Minimalis ?
Gaya hidup minimalis banyak dipelopori oleh masyarakat Jepang, di mana quotation “Less is More” adalah sebuah praktik nyata. Percaya dengan ajaran Buddhisme Zen, mereka “melawan” arus konsumerisme dalam masyarakat dengan membatasi diri untuk membeli, memiliki atau mengonsumsi banyak hal.
Baca Juga: 2 Cara Mudah Membangkitkan Semangat Hidup Kamu
Minimalis adalah sebuah mindset atau sikap bijak kita untuk mengontrol segala kebutuhan hidup terhadap barang pribadi kita bukan hanya keinginan kita semata. Hidup minimalis berarti kamu memaksimalkan barang yang kamu miliki dan mengurangi barang yang “mungkin” sebenarnya tidak berarti untukmu. Sederhananya gaya hidup minimalis berarti menyederhanakan standar hidup namun artinya bukan menjadi orang yang tidak mampu.
Justru minimalis berkorelasi kuat dengan kondisi keuangan yang tergolong baikk karena kamu bisa mengontrol untuk tidak membeli barang-barang yang mungkin tidak berguna untukmu. Dana itu bisa kamu alokasikan untuk menabung atau investasi kedepannya. Secara tidak langsung kamu jadi bisa lebih dewasa dan bijaksana karena kamu bisa mengontrol ego dan hawa nafsumu untuk tidak membeli barang yang kamu hanya inginkan saja.
Baca Juga: 3 Tips Menentukan Pilihan dengan Tepat
Maka filosofi minimalis menurut setiap orang berbeda karena setiap orang tentunya mempunyai kebutuhan dan pilihan akan pola pikir yang berbeda-beda juga. Jika kamu perempuan, bisa jadi bagi kamu membeli make-up ketika sedang diskon walaupun sedang tidak benar-benar membutuhkannya adalah hal yang penting dan wajib dilakukan. Pertanyaannya sekarang apakah yang kamu lakukan terhadap barangmu sudah tepat dan sudah berapa make-up yang kamu biarkan expired?
Cara Menerapkan Filosofi Minimalis dalam Hidup
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan tetapi ada tiga tagline dari buku Francine Jay berjudul seni hidup minimalis yang penting untuk kamu terapkan terlebih dahulu.
1. Buang
Jika kamu memiliki barang-barang yang dalam waktu 90 hari tidak terpakai maka coba mulai untuk kamu singkirkan.
2. Simpan
Jika barangmu dalam jangka waktu 90 hari tidak kamu gunakan tetapi akan berguna nantinya bagimu seperti palu, obeng, atau peralatan yang umumnya tidak terlalu sering digunakan maka simpan barang tersebut.
3. Berikan
Terakhir yaitu berikan, dimana jika memang kamu memiliki barang yang menumpuk di ruanganmu dan itu masih layak untuk digunakan daripada dibuang lebih baik kamu berikan kepada orang yang mungkin lebih membutuhkan. Memberikan orang yang lebih membutuhkan akan membuatmu jauh lebih bahagia, coba deh terapkan mulai dari sekarang.
Manfaat Menerapkan Hidup Minamalis
Menerapkan konsep hidup minimalis memang tidak mudah tetapi manfaat dari menerapkan konsep minimalis ini sangat berdampak untuk kesehatan dan kebahagian dirimu, berikut beberapa manfaatnya.
1. Pikiran Jadi Tenang
Ketika kamu memiliki barang yang tidak terlalu banyak tetapi benar-benar kamu butuhkan, percaya lah itu akan sangat membuat pikiranmu menjadi tenang karena mudah untuk merapikannya daan mencari barang yang kamu butuhkan. Jadi gak ada lagi yang namanya barang keselip atau hilang di kamar sendiri.
2. Efisiensi waktu
Ingat uang bisa dicari tapi waktu yang berlalu tak bisa diulang kembali maka manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Ketika menerapkan konsep minimalis kamu akan merasakan waktu kamu tidak habis terbuang seperti untuk merapikan kamar yang berantakan lagi setelah dibereskan atau bingung memilih baju saat mau pergi karena terlalu banyak baju.
3. Kesehatan Psikologi dan Finansial
Ketika banyaknya barang menyebabkan ruang pribadi berkurang maka inilah salah satu faktor penyebab timbulnya stres. Secara finansial, tentunya dengan bijak dalam membeli sesuatu kamu akan bisa lebih mengoptimalkan uangmu ke hal-hal lebih bermanfaat seperti investasi jangka panjang.
4. Menukar Uang dengan Pengalaman
Dibandingkan dengan membeli barang-barang yang akhirnya hanya menumpuk diruanganmu dan membuat kamu stress, maka manfaatkanlah uangmu untuk membeli pengalaman seperti berlibur ke tempat impianmu, membeli buku favoritmu, atau mengikuti seminar-seminar yang jauh bisa lebih bermanfaat untukmu.
5. Menjadi Lebih Bahagia
Mengutip salah satu perkataan dari Henry Manampiring pada bukunya filosofi teras dimana ia mengatakan intinya begini, ingat bahagia itu kamu yang ciptakan sendiri bukan barang dari hasil yang kamu beli, karena faktor diluar dirimu tidak bisa kamu kendalikan dan yang hanya bisa kamu kendali adalah faktor internal yaitu diri kamu sendiri. Sehingga kamu kedepannya bisa meningkatkan self-love dalam diri kamu.
Menerapkan filosofi konsep hidup minimalis merupakan hal yang tidak mudah tetapi bukan berarti tidak bisa untuk kamu lakukan, kamu bisa memulainya dari sekarang.
Terakhir, pada dasarnya gaya hidup itu pilihan. Kita ini manusia, makhluk ciptaan Tuhan paling sempurna, punya akal dan logika. Tidak seharusnya kita hanyut dalam arus tren yang tak terbendung. Kita punya pilihan untuk memilah dan melangkah.