4 Cara Menghindari Hoax dan Menentukan Pilihan Terbaik
4 Cara Menghindari Hoax dan Menentukan Pilihan Terbaik – Sadarkah kamu, tanpa henti hingga setiap harinya masalah atau informasi terkait hal apapun menghampirimu , terlebih lagi hal – hal itu sudah seperti menjadi jamuan setiap hari yang sudah pasti ada. Terkadang kamu sulit untuk menentukan sebuah pilihan hanya karena banyak pertimbangan. Misalnya, kamu ingin membeli motor A dengan spesifikasi ZZ dan ada alternatif pilihan motor B dengan spesifikasi YY, lalu kamu juga ingin membeli Laptop C dengan spesifikasi OOO dan ada alternatif pilihan Laptop D dengan spesifikasi PPP. Nah, pilihan tersebut dengan berbagai spesifikasi yang berbeda membuat kamu bingung dan skeptis untuk memilih dengan tepat dan cepat. Kadang kala juga, tiba – tiba ada informasi yang muncul, membuat kamu bertanya – tanya “oh ini berita valid gak ya? Apakah berita ini hoax?”, nah untuk menarik kesimpulan apakah kabar tersebut valid atau tidaknya, kamu terkadang bingung. Oke, fix kamu perlu mengatasi sikapmu yang seperti ini sehubungan dengan banyak masalah dan informasi baru yang berdatangan .
Baca Juga: 3 Cara Cepat untuk Belajar Apapun
Dari sekian banyak hiruk – pikuk informasi atau masalah yang menghampirimu, hanya satu solusi untukmu mengatasinya yaitu kamu perlu decision making yang baik. Sebelum beralih ke pembahasan yang lebih lanjut, saya definisikan terlebih dulu mengenai decision making itu sendiri. Decision making adalah proses berpikir dalam memilih sesuatu dengan mempertimbangkan setiap alternatif yang ada sampai menemukan yang paling sesuai dengan nilai – nilai atau tujuan untuk mendapatkan hasil atau solusi yang tepat.
Baca Juga: Cara Mudah Meningkatkan Kemampuan Critical Thinking Kamu
Solusi agar terhindar dari hoax yang bertebaran dan mengambil keputusan yang benar dengan baik secara tepat yaitu menggunakan Critical Thinking. Mengapa harus dengan Critical Thinking lagi? Ya, karena dengan Critical Thinking dapat membantu kita dalam menentukan pilihan yang baik dan tepat secara akurat. Sesuai dengan definisi Critical Thinking itu sendiri yaitu proses dalam berpikir secara lambat untuk mengkonstruksi hal yang kita pikirkan agar mendapatkan kesimpulannya dengan baik. Terdapat dua karakteristik dari kesimpulan; karakteristik mengutamakan logika dan data yang didapat, lalu meminimalisir bias atau kecenderungan berpikir sebelumnya tentang sesuatu atau seseorang.
Dalam meningkatkan ketanggapan dalam berpikir kritis dapat dilakukan beberapa hal berikut.
1. Rumuskan Pertanyaan
Kamu perlu memunculkan beberapa pertanyaan secara turunan. I mean jika ada berita baru atau kejadian baru yang muncul maka, kamu perlu menanyakan dalam benakmu; apakah berita ini hoax atau tidak, mungkinkah urutan pada berita ini sudah benar berdasarkan konsep 5W +1H?, lalu siapakah publikator dari berita ini?, apakah berita ini diterbitkan terdapat maksud tertentu didalamnya misal, kepentingan politik dan bagaimanakah pandangan dari sumber lain terhadap berita ini? Apa mereka selaras dengan berita ini?. Nah, ini merupakan tahapan dalam mengkritisi suatu masalah yang dapat kamu kritisi dulu dengan pertanyaan – pertanyaan yang sesuai.
2. Temukan Informasi yang Relevan
Setelah kamu merumuskan beberapa pertanyaan dan kamu menemukan jawabannya, kamu perlu mencari berbagai informasi yang relevan agar dapat mendukung argumen – argumen atau keputusan yang sudah kamu bentuk. Karena tidak cukup jika suatu argumen atau keputusan tanpa komponen pendukung yang menguatkan kebenaran atau keputusanmu.
3. Pertimbangkan Dampaknya
Dari keputusan atau argumen yang sudah kamu yakini, pentingnya untuk kamu pertimbangkan juga dampaknya yang mungkin terjadi. Contohnya, kamu ingin membeli Laptop A, dan opsi kedua adalah Laptop B. Sebelum kamu memutuskan hendak memilih yang mana, sudah pasti kamu mencari informasi terlebih dahulu yang relevan dari masing – masing perangkat tersebut. Tentunya, kamu akan menemukan plus dan minus dari masing – masing perangkat tersebut. Lalu, kamu dapat memutuskan yang hendak kamu pilih. Pilihlah yang dampaknya menguntungkan dan cocok bagi kamu .
4. Explore Pandangan Lain Sebagai Opsi Alternatif
Berkaitan dengan konteks contoh laptop tadi, mungkin kamu bisa mencoba untuk mencari opsi alternatif laptop yang lain lagi. Karena jika ada yang detailnya lebih menguntungkan bagi kamu, maka dampak yang seperti ini perlu kamu deal-kan.
Overall, Critical Thinking mempunyai kekurangan yang sudah mendasar yaitu pola berpikir yang cukup lambat. Oh kenapa? Ya, karena Critical Thinking merupakan proses berpikir yang melawan naluri kamu untuk berpikir secara cepat, yang mana berpikir menggunakan jalan pintas dan praktis tanpa perlu pertimbangan dan usaha.
Faktanya, sebagai manusia sudah pasti secara naluri memang lebih suka hal yang cepat dan praktis, mungkin kamu sering berpikir “ngapain lama –lama mikir kalau ada yang cepat ya itu saja”, benar bukan? Tentu saja ya.
“Critical Thinking esensinya logis dan akurat, Heuristic esensinya kurang akurat dan rentan bias”
Orang yang mempunyai sikap lebih suka berpikir dengan tanpa banyak pertimbangan dan ingin secara cepat berdasarkan intuisi, pengalaman yang mana sifatnya lebih terbatas disebut sebagai Heuristic. Lebih tepatnya Heuristic adalah antonim dari Critical Thinking.
Tetapi, jangan salah dulu, Heuristic dan Critical Thinking mempunyai kelebihan dan kekurang masing – masing. So, artinya kedua thinking tools ini saling melengkapi. Kamu dapat menggunakan Heuristic dalam mengambil keputusan ringan dikehidupan sehari – harimu saja misalnya, dalam memilih makanan, memilih pakaian, atau yang lainnya. Karena jika dalam hal sederhana saja kita terlalu kritis dapat memperlambat kinerja kita.
Intinya, gunakan thinking tools ini dengan baik dan manfaatkan sesuai pada tempat dan porsinya. Poin pentingnya adalah Critical Thinking mempunyai banyak manfaat untuk melatih otak kita dalam mengambil keputusan dengan baik, belajar hal baru dan sesungguhnya Critical Thinking adalah cara berpikir yang sangat kuat untuk menentukan suatu keputusan dan mempelajari hal baru.
Semoga bermanfaat, Arigatou J.