Cara Mudah Menghadapi Orang Yang Tidak Peka
Sadar atau tidak, kurangnya kepekaan diri dapat mengganggu hubungan kita dengan orang lain, menjauhkan kita dari lingkungan sosial, dan menggiring kita menuju rasa kesepian yang mendalam. Menilai kadar kepekaan diri sendiri memang tidak mudah. “Bagaimana reaksi emosional kamu ketika sedang dihadapkan pada suatu situasi?” dan “Bagaimana hubungan kamu dengan orang-orang di sekitar kamu selama ini?”. Waspadalah, ketidakpekaan juga bisa disebabkan oleh gangguan kejiwaan yang menyulitkan seseorang untuk berempati.
Baca Juga: Tips Belajar Efektif Dengan Orang Lain
Kadar empati setiap orang memang berbeda-beda; beberapa orang jauh lebih sensitif dari yang lainnya, dan itu manusiawi. Dalam kehidupan sosial, orang-orang yang kadar empatinya rendah biasanya akan terlihat dingin dan cuek di mata orang lain.
Sering kali, orang-orang yang tidak peka memang kesulitan memahami kebutuhan dan emosi orang lain. Pikirkan seberapa sering kamu mencoba memahami perspektif orang lain. Jika kamu menghabiskan sebagian besar waktu untuk memikirkan diri kamu sendiri, bisa jadi kamu memang tidak peka terhadap orang lain.
Baca Juga: Kenapa Orang Bisa Mengalami Depresi?
kamu mungkin terlihat tidak peka karena pada dasarnya, kamu merasa canggung atau kurang nyaman ketika harus menunjukkan emosi. Ketimbang memberikan komentar yang kaku atau tidak tulus jika melihat seseorang marah, ada baiknya kamu diam saja. Jika ada teman kamu yang sedang berduka, kamu mungkin akan terdengar terpaksa ketika mengatakan, “Turut berduka, ya”. Namun percayalah, jika kamu mau memaksa diri untuk melakukannya, lama-kelamaan kalimat tersebut akan terdengar lebih alami dan natural.
Gimana ya jika seseorang tidak peka dan cara menghadapinya?
1. Jangan Menghakimi
Jangan langsung mejudge orang tidak peduli. Bisa jadi dia peduli karena tidak semua orang bisa memunculkan respon yang kamu harapkan. Bukan berarti dia tidak peduli dengan masalahmu, cara setiap orang merespon orang lain memang berbeda-beda.
Terkadang kita dengan mudahnya sering menilai dan menghakimi orang. Tapi pernahkah memikirkan terlebih dahulu bagaimana jadinya kalau kita yang jadi orang tersebut. Tidak peka terhadap perasaan orang lain.
Kita sering merasa paling tahu, sehingga karena saking merasa lebih pintar, enggan untuk menanyakan dan memikirkan sejenak sebelum mencap seseorang. Hanya melihat suatu persoalan dari satu sisi saja. Tidak ada yang salah soal berbeda perspektif dan pendapat, setiap orang punya kerangka berpikir yang berbeda, yang salah itu kalau kita tidak mau menghargai pendapat yang bersebrangan dengan kita.
Nah, mari biasakan untuk memandang sesuatu dari berbagai sisi dan tentunya lebih peka terhadap perasaan orang lain. Berpikir rasional memang penting, tapi menjaga perasaan tidak kalah pentingnya.
2. Lebih Spesifik Dan Elaboratif
Lebih spesifik lagi ketika kamu ingin lawan bicaramu berempati. Misalnya ketika kamu tau bahwa kamu lagi sedih dan pada saat kamu cerita ke temanmu bilang ke dia spesifiknya hal apa yang membuat kamu sedih, apa kamu mendapat nilai jelek atau kamu lagi putus cinta, nah bilang aja secara to the point ke dia. Jangan berbelit-belit karena tidak semua orang langsung peka.
Buat kamu yang sering dikatakan tidak peka, jangan khawatir kamu masih bisa berkembang dan pasti akan berkembang dengan usaha yang kamu lakukan.
Kamu mungkin merasa kesulitan membaca sinyal-sinyal jasmaniah yang sekaligus menunjukkan emosi seseorang. Namun percayalah, sesungguhnya semua manusia dilahirkan dengan kemampuan tersebut. Seperti kemampuan lainnya, kamu akan semakin pandai dan terbiasa jika mau meluangkan waktu untuk melatih diri.