Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 4: Teks Negosiasi

Pernahkah kamu menawar harga saat membeli barang? Atau mungkin berdiskusi dengan orang tua untuk meminta izin pergi ke suatu acara? Selamat! Tanpa sadar, kamu sudah melakukan negosiasi. Bab ini akan membantumu memahami cara bernegosiasi dengan baik dan benar melalui teks.
Apa Itu Teks Negosiasi?
Teks negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak dengan kepentingan yang berbeda atau bahkan bertentangan. Singkatnya, ini adalah proses tawar-menawar untuk mencari jalan tengah yang menguntungkan semua pihak.
Tujuan utama dari negosiasi adalah:
- Menyatukan perbedaan pendapat.
- Mendapatkan atau mencapai kata sepakat.
- Menghindari kerugian dan menciptakan keuntungan bersama (win-win solution).
Struktur Teks Negosiasi
Agar negosiasi berjalan lancar, teksnya disusun mengikuti struktur tertentu. Bayangkan seperti sedang membangun sebuah rumah, harus ada fondasi, dinding, dan atapnya.
- Orientasi: Bagian pembuka atau salam. Di sinilah proses tawar-menawar dimulai, biasanya dengan sebuah pertanyaan atau pengenalan masalah.
- Contoh: “Selamat siang, Pak. Saya lihat ada laptop merek X di etalase. Berapa ya harganya?”
- Pengajuan: Pihak pertama menyampaikan keinginannya atau permintaan awal.
- Contoh: “Oh, ini harganya Rp8.000.000, Mas. Speknya sudah paling baru.” (Penjual mengajukan harga). “Wah, harganya lumayan tinggi ya, Pak. Saya punya anggaran Rp6.500.000.” (Pembeli mengajukan keinginannya).
- Penawaran: Inilah inti dari negosiasi. Kedua belah pihak mulai saling menawar, mengajukan argumen, dan mencoba mencari titik temu.
- Contoh: “Waduh, kalau Rp6.500.000 belum bisa, Mas. Bagaimana kalau Rp7.500.000? Ini sudah harga terbaik.” (Penjual menawar). “Kalau Rp7.000.000 bagaimana, Pak? Saya tidak dapat bonus tasnya tidak apa-apa.” (Pembeli menawar kembali).
- Persetujuan: Setelah proses tawar-menawar yang alot, kedua pihak akhirnya menemukan kesepakatan yang bisa diterima bersama.
- Contoh: “Baiklah, Rp7.000.000 boleh, Mas. Saya buatkan notanya ya.”
- Penutup: Bagian akhir dari negosiasi, biasanya berisi ucapan terima kasih atau salam penutup. Transaksi selesai.
- Contoh: “Siap, Pak. Ini uangnya. Terima kasih banyak atas bantuannya.” “Sama-sama, Mas. Semoga laptopnya awet.”
Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi
Agar negosiasi berhasil, bahasa yang digunakan memegang peranan penting. Berikut adalah ciri-ciri bahasa dalam teks negosiasi:
- Kalimat Persuasif: Menggunakan kalimat yang bersifat membujuk atau mengajak.
- Contoh: “Kualitas barang kami terjamin bagus, Pak. Tidak akan mengecewakan.”
- Bahasa yang Sopan dan Santun: Menjaga kesopanan adalah kunci agar lawan bicara tidak tersinggung. Gunakan kata-kata seperti “tolong”, “maaf”, “permisi”, “silakan”.
- Contoh: “Maaf, Pak, apakah harganya masih bisa kurang?”
- Menggunakan Pronomina (Kata Ganti Orang): Sering menggunakan kata seperti saya, kami, Anda, Bapak, Ibu.
- Contoh: “Saya harap Anda bisa mempertimbangkan tawaran saya.”
- Kalimat Deklaratif dan Interogatif: Berisi pernyataan (deklaratif) dan pertanyaan (interogatif) untuk menyampaikan informasi dan menggali keinginan lawan bicara.
- Contoh: “Barang ini asli.” (Deklaratif). “Apakah ada garansi?” (Interogatif).
- Konjungsi (Kata Hubung): Menggunakan kata hubung yang menyatakan sebab-akibat atau penjelasan.
- Contoh: “Kalau harganya cocok, saya akan langsung beli hari ini.”
- Berisi Pasangan Tuturan: Ada aksi dan reaksi dalam percakapan. Misalnya, ada yang bertanya, ada yang menjawab; ada yang mengajukan, ada yang menawar.
Langkah-Langkah Menulis Teks Negosiasi
Siap untuk membuat teks negosiasimu sendiri? Ikuti langkah-langkah mudah ini:
- Tentukan Topik: Pikirkan sebuah situasi yang membutuhkan negosiasi. Misalnya, jual beli di pasar, diskusi rencana liburan dengan teman, atau meminta kenaikan uang saku.
- Tentukan Pihak yang Terlibat: Siapa saja yang akan berdialog dalam teksmu? (Contoh: Penjual dan Pembeli, Ayah dan Anak).
- Siapkan Argumen: Pikirkan alasan-alasan kuat untuk setiap pihak untuk mendukung pengajuan atau penawaran mereka.
- Buat Kerangka Teks: Susun dialog berdasarkan struktur: Orientasi → Pengajuan → Penawaran → Persetujuan → Penutup.
- Kembangkan Menjadi Teks Utuh: Tulis dialog lengkap dengan memperhatikan kaidah kebahasaan yang sudah dipelajari. Gunakan bahasa yang sopan dan persuasif.
- Revisi dan Edit: Baca kembali teks yang sudah jadi. Perbaiki jika ada kesalahan ejaan atau struktur kalimat agar lebih mudah dibaca dan dipahami.
Pelajari Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Kurikulum Merdeka Lainnya: