Siapa diantara kamu yang masih suka sombong meskipun itu hanya dalam hal biasa? Tahu gak sih, bahwa sombong itu sama sekali tidak ada manfaatnya. Apa yang sebenarnya disombongkan? Sedangkan kita semua adalah sama dan yang membedakan hanyalah kadar keimanan dan taqwa. Pernahkah kamu mengalami diamana kejadian kamu dilarang berteman dengan seseorang hanya karena orang tersebut berlaku sombong? Nah, itulah dampak bagi orang yang berlaku sombong bahwa akan dijauhi banyak orang, serta dipandang sebagai orang yang berkepribadian buruk.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Rasa Minder
Sikap sombong didasari oleh tiga hal; pikiran, lisan, dan perbuatan. Well, hey! Mungkin kamu yang membaca artikel ini tidak pernah bertindak sombong sekalipun. Tetapi, apakah kamu menyadari, jika kamu sebetulnya pernah sombong secara abstrak. Hah, kok abstrak? Ya, Kamu sudah pasti pernah merasa bahwa kamu lebih baik dari seseorang dalam segi apapun dan orang tersebut bukan bandinganmu. Hal ini adalah sombong secara pikiran dan iya, tindakan juga lisanmu tidak pernah sombong tetapi pikiranmu mendasari kesombongan.
Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Rasa Tidak Berharga
Bayangkan disuatu ketika kamu sedang berpendapat sedangkan pendapatmu dipatahkan oleh orang lain. Nah, apakah reaksimu? Apakah kamu lebih termotivasi untuk lebih baik lagi atau malah menjadi kesal? Karena kamu merasa pendapat kamu itu sudah benar dan paling benar tiada bantahan, tentu saja ini tindakan bahwa kamu sudah sombong. Oke, jadi begini ya untuk kamu yang merasa kesal mendapat kritik pendapat dari temanmu itu, tak bisa dipungkiri memang benar bahwa kamu merasa pendapat kamu itu sudah paling benar. Dikarenakan kamu tahu akan satu hal baru yang baru saja kamu pelajari dan wajar saja, kan kamu baru mendapatkan ilmu baru dan rasa senangnya bukan main. Terlebih lagi hal itu kamu ketahui dengan belajar sendiri, sehingga kamu sepatutnya selangkah lebih maju dari teman – temanmu yang tidak tahu apa-apa menurutmu.
Perlu kamu sadari, bahwa rasa percaya diri kamu itu sudah berlebihan dan membuat mata hatimu buta. Esensi dari belajar adalah mempelajari terus-menerus dan mencari ilmu sebanyak mungkin tentunya bukan hanya sebatas yang kamu ketahui saja, karena suatu ilmu tidak akan ada habisnya. Jadi, apa yang kamu pelajari itu bukan apa-apa dan anggap saja dari 100% ilmu maka, baru 0,01% yang kamu ketahui. Orang yang sudah sok pintar dan sok tahu segalanya sedangkan pada dasarnya pengetahuan dia masih under average, ya orang seperti ini memiliki istilah Dunning-Krugger Effect (DKE).
“Any man who must say I am the king is not true king”
-Tywin Lannister
Mungkin dari kamu ada yang masih asing dengan istilah ini, Dunning-Krugger Effect adalah sikap bias seseorang sedangkan kemampuannya masih jauh dibawah orang lain tetapi dia merasa bahwa dirinyalah yang paling hebat. Bagaimana bisa tergolong Dunning-Krugger Effect? Ya, bisa karena hal ini adalah hal yang cukup sederhana tetapi memberikan dampak buruk pada diri kamu sendiri. Contohnya, anak kecil. Ada apa dengan anak kecil? Coba kamu pikirkan saja, anak kecil itu percaya diri begitu besar terhadap suatu hal apapun yang dia ketahui dan bahkan dia bisa dengan begitu percaya dirinya menyampaikan kepada siapapun tanpa khawatir bahwa dia salah. Nah, itulah perupamaan kamu yang berlaku, Dunning-Krugger Effect.
Orang yang rentan menjadi korban Dunning-Krugger Effect adalah dirimu sendiri. Mengejutkan, bukan? Kamu juga adalah korban dari Dunning-Krugger Effect dan tak jarang dari kamu yang sering dibutakan oleh ilmu yang kamu miliki, sehingga kamu tidak melihat pandangan dari berbagai sisi lagi karena kamu sudah merasa cukup dengan apa yang kamu ketahui versi kamu sendiri, dan bahkan kamu sok menjelaskan kepada temanmu mengenai suatu hal menggunakan bahasa – bahasa atau istilah yang tidak dimengerti temanmu agar kamu bisa terlihat pintar dan tahu segalanya. Inilah pertanda bahwa kamu itu sudah terjebak pada Dunning-Krugger Effect.
Tetapi, jangan khawatir akan hal itu karena ada solusi untuk kamu yang terjebak dalam Dunning-Krugger Effect. Hal yang menjadi solusi ialah dengan merendah hati. Nah, bincang – bincang mengenai rendah hati, ini berkaitan dengan intelectual humility. Apa itu intelectual humility? Yap, intelectual humility adalah kondisi dimana kamu menyadari bahwa ilmu yang kamu miliki mempunyai batasan dan kamu menyadari bahwa masih banyak orang diluar sana yang lebih hebat dari kamu dengan segudang pengalaman yang mereka miliki. Sebenarnya, hal ini dapat kamu rasakan secara alamiah dan kamu percaya diri yang kamu miliki akan menurun seiring dengan kamu yang jika terus – menerus menggali ilmu tersebut.
Ada riset pada tahun 2019, yang mana semakin rendah hati seseorang maka akan semakin orang itu penasaran akan suatu ilmu dan terus menggalinya bahkan lebih mampu open minded. So, hilangkan rasa bangga tersendiri yang ada dalam pikiranmu dan yakinkan pada dirimu bahwa kamu masih butuh banyak belajar. Berilah ruang untuk pendapat baru agar kamu bisa mendapat pengetahuan dari berbagai perspektif.
Semoga bermanfaat, Arigatou J
