close
Pengembangan Diri

3 Tips Agar Kamu Selalu Siap Menghadapi Masalah

Hidup tidak akan terlepas dari masalah. Tidak mungkin ada satu orang pun manusia di dunia ini yang bebas dari masalah. Justru, keberadaan masalah itu menjadikan hidup ini penuh warna.

Ketika kita menghadapi masalah, seringkali kita merasa sedih, bingung hingga depresi. Bahkan, tidak jarang orang merasa ingin lari dari masalah dan tidak mau menghadapi masalah tersebut. Hal ini tentu bukan merupakan sikap yang tepat untuk menghadapi masalah. Lebih tepatnya, sikap lari dari masalah menandakan bahwa kita tidak dewasa karena takut menghadapi masalah yang ada.

Baca Juga: 3 Tips Mengatasi Masalah Keuangan dan Biaya Kuliah

Masalah ini sering dikaitkan dengan self efficacy. Apasih self efficacy itu? self efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai sejauh mana ia mampu mengerjakan tugas, mencapai tujuan, dan merencanakan tindakan untuk mencapai suatu goal. Ketika seseorang mempunyai self efficacy tinggi, dia tahu bahwa ia bisa mengerjakan suatu hal.

Gimana seseorang disebut memiliki self efficacy tinggi?

Ketika dia tahu sejauh mana kemampuannya dalam mengerjakan tugas. Seseorang dikatakan punya self efficacy tinggi kalo dia tahu kelebihan dan kekurangannya dalam suatu tugas. Jadi seseorang dengan self efficacy tinggi tidak cuma memiliki percaya diri, tapi dia juga mawas diri. Dia juga merencanakan suatu tindakan untuk menutupi kekurangannya, supaya dia dapat mencapai target yang sudah dia tentukan.

Self efficacy ini penting banget dimiliki, karena ia berkaitan dengan ketekunan dan pengembangan diri, bagaimana cara kamu dewasa menghadapi masalah demi masalah yang datang menghampiri hidup kamu.

Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Overthinking Pada Diri Kamu

Bayangin kamu seorang pemain gitar . Kamu mau melatih skillmu tapi gak punya mentor. Ketika kamu punya self efficacy tinggi dalam diri, kamu akan sadar skillmu sudah sejauh mana. Baru sampai mana progressmu. Kamu juga tau kelemahanmu. Dengan begitu, kamu jadi tau apa aja yang masih bisa kamu kembangin, dan kekuranganmu di bagian mana yang perlu kamu tutupi. Orang dengan self efficacy tinggi bisa menilai dan memberi evaluasi pada dirinya sendiri. Hal ini akan gampang dia lakukan, karena dia memang merasa sanggup. Bahkan dia menganggap masalah itu sebagai sesuatu yang menantang.

Self-Efficacy yang tinggi akan membantu kamu dalam menyelesaikan masalah, dan membantu kamu untuk mencapai tujuan jadi lebih mudah. Alasan nya apa? Sederhananya, tanpa efikasi kamu nggak gerak, dalam artian tanpa efikasi kamu kalah sebelum bertanding.

Gampangnya adalah efikasi ini membantu kamu menjadi lebih tenang ketika menyelesaikan masalah. Jadinya kamu lebih tenang, santai dan luwes saat menghadapi masalah ini. Dan at least hasilnya lebih maksimal.

Hal apa yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan efikasimu? Berikut tips-tips meningkatkan Self-Efficacy.

1. Social comparison

Salah satu faktor yang bisa meningkatkan efikasi adalah observasi. Mungkin kalo kamu pernah melihat video membandingkan diri dengan orang lain hal tersebut selain bisa menaikkan atau menurunkan efikasimu juga berpotensi untuk membuat dirimu minder. Kenapa demikian? Pastinya karena ada beberapa alasan, kamu cuma bandingin diri dari satu sisi. Misalnya, dari sisi kekayaan doang, di sisi lain kamu nggak bener-bener tahu.

Cara mengatasinya, bandingkan dirimu dengan hal paling rasional untuk dibangdingin dengan kamu. Dan makin kamu aware dan bodoamat maka akan makin jauh dengan rasa nggak percaya diri. Dan akhirnya efikasimu susah untuk terguncang.

2. Fokus pada Bigger picture

Orang yang udah fokus sama bigger picture atau tujuan besar yang mereka punya, mereka sadar bahwa mereka ini punya tujuan yang lebih jauh. Dan kegagalan yang pernah dia terima itu bukan berarti usaha dia gagal. Karena keberhasilan atau kegagalan yang mereka punya, itu ditentukan dengan apakah mereka mendapatkan bigger picturenya.

Jadi kalo misalnya sekarang kamu gagal, itu gapapa yang penting secara keseluruhan kamu belum gagal. Jadi inget lagi, bahwa kamu punya tujuan yang lebih jauh daripada kegagalan yang kamu alamin saat ini dan itu bukan berarti semua usahamu udah gagal. Tapi justru ini adalah kesempatan buat kamu bahwa kamu harus evaluasi dan harus belajar. Intinya nikmati setiap proses.

3. Surround yourself with positive people

Lingkungan adalah salah satu hal yang penting juga. Lingkungan pun sangat berpengaruh ke dirimu daripada yang kamu bayangin. Karena lingkungan di mana kamu berada merupakan pengaruh juga yang impactnya ke perilakumu.

Kemungkinan kalo kamu mempunyai lingkungan yang pessimistic dan gak berani nyoba hal baru, kemungkinan kamu akan menjadi seperti itu.

Dan sebaliknya, kalo kamu berada di lingkungan yang suka dengan tantangan dan hal baru dan selalu mengoptimalkan usaha terbaik mereka, saling beri support,  ya pasti semua hal positif tersebut akan berdampak ke diri kamu juga. Jadi, pilih teman dengan baik.

Intinya apapun masalah yang datang kepada kamu baik itu masalah kecil atau bahkan masalah besar, hadapilah. Yakin bahwa setiap masalah itu akan ada hikmahnya. Tetaplah melangkah dengan jiwa yang tangguh, karena sesungguhnya orang-orang tangguh itu melihat masalah itu adalah ujian untuk selalu bersyukur.

Renita Safitri

Membacalah untuk mengenal Dunia dan Menulislah untuk Dikenal Dunia. Keep Skyward and Keep Grounded.
Back to top button