BAB 2 Berkarya Seni Rupa
A. Berekspresi
- Mengamati
- Menanyakan
- Mencoba
- Menalar
- Menyajikan
B. Rangkuman
Berekspresi adalah salah satu kebutuhan hidup manusia, realitas internal kehidupan spiritual siswa membutuhkan penyaluran, agar dapat mencapai keseimbangan kehidupan rohaniah yang sehat. Proses mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan menyaji adalah aktivitas proses kreasi yang lebih bersifat objektif.
C. Bereksperimen
Dalam konteks proses kreatif, Guilford dalam Semiawan, Dimensi Kreatif dalam Filasafat Ilmu menyebutkan; sifat fluensi, fleksibilitas, orisinalitas, elaborasi, dan redefinisi adalah kemampuan yang perlu dikembangkan melalui aktivitas eksperimen.
- Penciptaan Seni Rupa Murni
- Aspek Konseptual
- Penemuan Sumber Inspirasi
- Penetapan Interes Seni
- Penetapan Interes Bentuk
- Penetapan Prinsip estetik
- Aspek Visual
- Struktur Visual
- Komposisi
- Gaya pribadi
2. Aspek Operasional
Langkah-langkah kerja dalam keseluruhan proses perwujudan karya dimulai dari penetapan bahan, peralatan utama dan pendukung, serta teknik-teknik dalam memperlakukan bahan dengan peralatannya.
D. Pengertian Dasar Seni Lukis
Penciptaan karya seni lukis, menuntut pengetahuan dan spesialisasi bidang keahlian, karena itu diperlukan pengetahuan dasar seni lukis sebagai fondasi proses kreatif yang dilakukan.
- Ruang lingkup seni lukis
- Unsur Visual
- Garis
- Warna
- Sifat Warna
- Notasi Warna
- Warna-Warna Antara
- Warna Hangat dan Warna Sejuk
- Warna Kromatik dan Akromatik
- Warna Objek dan Warna Pigmen
- Ruang
- Tekstur
- Bentuk
E. Penciptaan Desain
Desain sebagai kata kerja berarti proses penciptaan objek baru, sedangkan sebagai kata benda desain berarti hasil akhir sebuah proses kreatif baik dalam wujud rencana, proposal, atau karya desain sebagai objek nyata. Penciptaan alternatif desain pada umumnya mempertimbangkan faktor kebutuhan fungsional, faktor estetis, faktor lingkungan, dan faktor kenyamanan dan keamanan masyarakat pengguna desain, baik dalam arti fisik maupun mental.