Rangkuman Bab III Peran Pelaku Ekonomi Dalam Kegiatan Ekonomi
A. Kegiatan Ekonomi
a) Produksi
Pengertian
Kegiatan produksi adalah kegiatan yang bertujuan menghasilkan dan/atau menambah nilai guna dari barang atau jasa. Tujuan dari kegiatan produksi adalah menghasilkan barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Pelaku dari kegiatan produksi disebut sebagai produsen.
Faktor-Faktor Produksi
- Sumber daya fisik
- Tenaga kerja
- Modal
- Kewiraausahaan
- Sumber daya informasi
Teori Perilaku Produsen
1.Fungsi Produksi
Antara faktor produksi (input) dan hasil produksi (output) ini terdapat hubungan teknik yang disebut sebagai fungsi produksi. Fungsi produksi adalah sebuah rumusan yang menunjukkan jumlah barang produksi yang tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan.
Dengan kata lain, fungsi produksi ini menunjukkan adanya hubungan di antara input dan output yang dapat dihasilkan dari kombinasi input tersebut. Dari pengertian ini, dapat diperoleh rumus faktor produksi. Rumus faktor produksi tersebut yakni :
Q = f (R, L, C, T)
Keterangan :
Q = Quantity / jumlah barang yang dihasilkan
f = function / simbol persamaan R = Resources / kekayaan alam
L = Labour / tenaga kerja
C = Capital / modal
T = Technology / teknologi
2. The Law of Diminishing Returns
Teori produksi ini dikemukakan David Ricardo yang tertulis di dalam bukunya yang berjudul “Principle of Political Economic and Taxation”. Di dalam Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang tersebut, dijelaskan mengenai sifat pokok dari hubungan antara tingkat poduksi dan tenaga kerja yang digunakan utnuk mewujudkan produksi tersebut.
Teori Produksi Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang ini menyatakan “Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Akan tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu, maka produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif.”
Dalam teori produksinya ini, David Ricardo menyatakan bahwa ketika kita menambah terus menerus salah satu unit input dalam jumlah yang sama, sementara input yang lain tetap maka mula -mula akan terjadi tambahan output yang lebih dari proporsional (increasing returns). Akan tetapi, di titik tertentu, hasil yang kita peroleh justru akan semakin berkurang (diminishing returns).
➢ Konsep Biaya Produksi
- Biaya Tetap (fixed cost/FC)
Sesuai namanya biaya ini tidak berubah nominalnya walaupun jumlah barang yang bisa diproduksi meningkat atau menurun. Beberapa biaya yang termasuk di dalam fixed cost antara lain gaji, bunga bank dan masih banyak lagi.
Ada dua kelompok biaya tetap :
- Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/TFC) = Keseluruhan kebutuhan dana yang jumlahnya tetap dan harus dikeluarkan secara periodik dalam kurun waktu yang sama guna menghasilkan komoditas tertentu.
- Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost/AFC) = Jumlah kebutuhan dana yang dibutuhkan guna memproduksi tiap unit barang. Rumus untuk menentukan AFC adalah :
AFC= TFC/Q Keterangan :
TFC : Biaya tetap total
Q : kuantitas Pengeluaran Barang
- Biaya Variabel ( Variable Cost/VC)
Jumlah kebutuhan dana yang nominalnya dipengaruhi oleh kuantitas komoditas yang dihasilkan. Dengan kata lain ketika pelaku usaha ingin memproduksi barang maupun jasa dalam jumlah yang besar maka nantinya biaya variabel yang diperlukan juga semakin beragam.
Biaya variabel sendiri masih dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu Biaya Variabel Total (total variabel cost / TVC) dan Biaya variabel
rata-rata (average variable cost/AVC)
Rumus untuk menghitung AVC
AVC= TVC/Q
Keterangan:
TVC : Biaya Variabel total
Q : Jumlah Pengeluaran Barang
- Biaya Total ( Total Cost/TC)
Akumulasi semua kebutuhan dana yang digelontorkan pelaku usaha guna memproduksi komoditas baik itu barang maupun jasa.
Rumus untuk mendapatkan biaya total adalah :
TC=TFC+TVC
- Biaya Rata-Rata (average cost/AC)
Kebutuhan dana yang diperlukan guna produksi satu unit barang. Jumlah biaya ini akan berbanding terbalik dengan jumlah barang produksi.
Rumus untuk mendapatkan biaya rata-rata adalah :
AC= TC/Q
- Biaya Marginal (marginal cost/MC)
Pergeseran nominal biaya total ketika barang yang diproduksi ditambah maupun dikurangi sebanyak 1 unit. Bisa juga dikatakan biaya marginal adalah jumlah penambahan maupun pengurangan kebutuhan dana apabila pelaku usaha menambah maupun mengurangi satu unit produksi.
Rumus penghitungan biaya marginal adalah
MC= (TC2- TC1)/(Q2- Q1)
➢ Konsep Penerimaan
- Penerimaan Total (total revenue ITR)
Penerimaan Total adalah seluruli pendapatan yang diterima produsen dari hasil penjualan barang selama periode tertentu. Jika diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut. TR = P x Q
Keterangan
TR = Total Penerimaan
- = Harga barang
- = Jumlah Penjualan Barang
- Penerimaan Rata-rata (average revenue/AR)
Penerimaan rata-rata adalah pendapatan produsen epr unti barang yang berhasil dijualnya.
AR =TR / Q
- Penerimaan Marginal (marginal revenue/MR)
Penerimaan marginal adalah kenaikan penerimaan total yang disebabkan oleh tambahan penjualan sebanyak satu unit barang.
MR = (TR2-TR1) / (Q2-Q1)
- Distribusi
- Pengertian
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari pihak produsen kepada konsumen. Tujuan dari kegiatan distribusi adalah supaya barang atau jasa yang disalurkan dapat tersebar luas ke konsumen yang membutuhkan. Pelaku dalam kegiatan distribusi disebut sebagai distributor.
- Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Distribusi
- Jumlah produk
- Sifat produk
- Luas daerah
- Faktor biaya
- Sarana dan prasarana komunikasi
- Faktor pasar
- Pola pembelian
- Faktor produsen atau perusahaan
- Konsumsi
- Pengertian
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan dari kegiatan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan umat manusia. Pelaku dari kegiatan konsumsi adalah konsumen.
- Tujuan Konsumsi
- Mengurangi nilai guna barang atau jasa
- Menghabiskan guna barang atau jasa
- Memuaskan kebutuhan secara fisik
- Memenuhi kebutuhan rohani
- Faktor-Faktor yang memengaruhi Konsumsi
- Pendapatan.
- Perkiraan harga dimasa mendatang.
- Harga barang yang bersangkutan.
- Iklan.
- Ketersediaan barang dan jasa.
- Selera.
- Mode.
- Jumlah keluarga.
- Teori Perilaku Konsumen
- Teori kardinal
Pendekatan kardinal adalah suatu daya guna atau nilai guna yang bisa diukur dengan satuan uang atau utilitas, nilai guna tersebut memiliki tingkatan yang sesuai dengan subjek yang menilainya. Pendekatan memiliki asumsi bahwa sebuah produk yang memiliki kegunaan lebih bagi konsumen maka itulah yang paling diminati. Untuk itu pendekatan ini sering disebut dengan pendekatan dengan penilaian yang subjektif.
Dalam pendekatan kardinal terdapat satu landasan hukum yaitu hukum Gossen.
- Hukum Gossen I : menyatakan bahwasannya kepuasan konsumen akan menurun ketika kebutuhan mereka dipenuhi terus-menerus.
- Hukum Gossen II : menyatakan bahwasannya seorang konsumen akan terus menerus memnuhi kebutuhannya sampai mencapai intensitas yang sama. Maksud dari intensitas yang sama adalah rasio antara marginal utility dan harga dari produk yang satu dengan rasio marginal utility dan harga produk yang lainnya.
2) Teori Ordinal
Dasar pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin banyak produk yang dikonsumsi maka semakin besar kepuasan yang didapat oleh konsumen.
Dalam menganalisa tingkat kepuasan pendekatan ini menggunakan kurva indefferen yang menunjukkan kombinasi atau campuran antar konsumsi dua macam produk yang memberikan tingkat kepuasaan yang sama dan garis anggaran yang menunjukkan kombinasi antara duua macam barang yang berbeda yang bisa dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang terbatas.
B. Pelaku Ekonomi
➢ Peran Pelaku Ekonomi
- Rumah Tangga Konsumen (RTK)
Rumah Tangga Konsumen merupakan sekelompok orang atau badan yang melakukan kegiatan konsumsi. RTK berperan mengkonsumsi nilai guna suatu barang atau jasa yang disediakan oleh produsen. Selain itu, peran rumah tangga konsumen yang lain adalah menyediakan faktor-faktor produksi, seperti sumber daya manusia (tenaga kerja), modal, dana tanah atau lahan.
- Rumah Tangga Produsen (RTP)
Rumah tangga produsen merupakan organisasi atau badan usaha yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menghasilkan barang atau jasa demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam kegiatan perekonomian, rumah tangga produsen memiliki dua peran penting, yaitu:
- Sebagai produsen, rumah tangga produsen berperan memproduksi barang atau jasa. Barang atau jasa tersebut akan disalurkan kepada pelaku ekonomi lain dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup.
- Sebagai konsumen, rumah tangga produsen berperan mengkonsumsi faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga konsumen. Faktor-faktor produksi tersebut bakal diolah melalui proses produksi.
- Rumah Tangga Pemerintah
Rumah tangga pemerintah merupakan pelaku ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kepentingan publik. Dalam kegiatan perekonomian, rumah tangga pemerintah memiliki tiga peran penting, yaitu sebagai produsen, konsumen, dan pengendali perkonomian. Berikut penjelasannya:
- Sebagai produsen, rumah tangga pemerintah berperan memproduksi barang atau jasa untuk memenuhi kepentingan publik. Produksi dilakukan oleh lembaga yang dimiliki pemerintah, yaitu BUMN.
- Sebagai konsumen, rumah tangga pemerintah mengalokasikan dana untuk membeli faktor-faktor produksi. Kemudian, faktor-faktor produksi tersebut digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
- Sebagai pengendali perekonomian, rumah tangga pemerintah berperan menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi. Seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan ekonomi internasional.
d) Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat luar negeri memiliki peran penting dalam perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah. Adanya masyarakat luar negeri telah memicu kegiatan ekspor maupun impor. Dari kegiatan ekspor dan impor pemerintah dapat memperoleh devisa. Devisa merupakan salah satu sumber pendapat dari negara.
➢ Model Diagram Interaksi Antarpelaku Ekonomi (Circular Flow Diagram)
a) Perekonomian Dua Sektor
Gambar diatas merupakan hubungan antara Rumah Tangga Konsumen (RTK) dengan Rumah Tangga Produsen (RTP). Atau juga dikenal sebagai model 2 sektor.
- Dalam proses produksi, dibutuhkan faktor-faktor produksi, yaitu sumber daya alam berupa tanah, sumber daya manusia, modal dan skill. Faktor-faktor produksi, bersumber dari RTK ke RTP yang ditunjukkan oleh panah nomor 1. Sebagai timbal baliknya, ada arus pendapatan dari RTP ke RTK yaitu berupa sewa, upah, bunga dan profit yang ditunjukkan oleh panah nomor 2.
- Untuk memenuhi, kebutuhan Rumah Tangga Konsumen membeli barang dan jasa dari Rumah Tangga Produsen (ditunjukkan panah ke
3)
- Kemudian sebagai timbal baliknya, ada arus pengeluaran dari RTK atau berupa laba bagi RTP (ditunjukkan panah ke 4).
- Perekonomian Tiga Sektor
Adapun penjelasan dari bagan diatas adalah sebagai berikut:
- Perusahaan memperoleh faktor-faktor produksi berupa SDA, SDM, Modal & Skill dari sektor Rumah Tangga untuk kemudian melakukan proses-proses produksi & menghasilkan barang & jasa hasil produksi yang kemudian dipergunakan oleh sektor rumah tangga untuk konsumsi sehari-hari dengan cara membelinya dari perusahaan.
- Penghasilan yang diterimaperusahaan dari penjualan barang & jasa hasil produksi dipakai untuk membiayai sewa, membayar gaji buruh & memperoleh laba.
- Perusahaan menghasilkan barang dan jasa untuk kemudian ikonsumsi oeh rumah tangga konsumen. Agar kegiatan ekonomi bias berjalan makadiperlukan peran pemerintah untuk memberikan subsidi kepada masyarakat atau bantuan kepada perusahaan.
- Rumah tangga konsumen melakukan pembelian kepada rumah tangga produsen., sehingga produsen menerima timbal balik berupa laba.
- Ketika rumah tangga mendapat kelebihan pendapatan, rumah tangga konsumen menabung di lembaga keuangan.
- Perusahaan meminjam uang ke lembaga keuangan sebagai tambahan modal untuk memperluas usaha.
- Lembaga keuangan memutar kembali uang tersebut, untuk kemudian di pinjamkan ke rumah tangga produsen (investasi di perusahaan)
- Perekonomian Empat Sektor
Adapun penjelasan dari bagan diatas adalah sebagai berikut:
- Rumah tangga konsumen sebagai penyedia faktor produksi. RTK menjual faktor produksi tersebut kepada rumah tangga produsen.
- Perusahaan memberikan balas jasa terhadap faktor produksi yaitu berupa sewa, gaji, bunga dan laba.
- Perusahaan sebagai produsen yang menghasilkan barang dan jasa 4. Rumah tangga konsumen membeli barang dan jasa dari produsen
- Rumah tangga menabung di lembaga keuangan.
- Lembaga keuangan meberikan pinjaman ke perusahaan.
- Perusahaan melakukan pinjama ke Bank/lembaga keuangan untuk menambah modal perusahaan.
- Perusahaan membayar pajak ke pemerintah.
- Individu atau perusahaan membayar pajak kepemerintah.
- Rumah tangga konsumen mengimpor barang dan jasa dari luar negeri rumah tangga produsen mengekspor barang dan jasa ke luar negeri.